Wabup Lombok Timur Tekankan Sinergi Lintas Sektor untuk Optimalkan Opsen PKB dan BBNKB 2026

Table of Contents

RNN.com
Lombok Timur – Pemerintah Kabupaten Lombok Timur terus memperkuat strategi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hal tersebut ditegaskan Wakil Bupati Lombok Timur, H. Moh. Edwin Hadiwijaya, saat membuka Rapat Koordinasi Sinergitas Opsen Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Opsen Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) yang digelar di Selong, Kamis (18/12/2025).

Rapat koordinasi yang mengusung tema Penguatan Sinergi Lintas Sektor dalam Optimalisasi Penerimaan Opsen PKB dan Opsen BBNKB Tahun 2026 ini dinilai strategis dalam mendukung perencanaan keuangan daerah di tengah dinamika kebijakan fiskal nasional.

Dalam arahannya, Wakil Bupati menyampaikan bahwa ketergantungan daerah terhadap kebijakan pusat menuntut pemerintah daerah untuk lebih mandiri dalam memperkuat struktur fiskal. Salah satu langkah nyata yang harus terus didorong, menurutnya, adalah optimalisasi PAD dari berbagai sektor potensial.

Ia mengungkapkan bahwa target PAD Kabupaten Lombok Timur tahun 2025 sebesar Rp 557 miliar hingga kini belum sepenuhnya tercapai. Masih terdapat selisih sekitar Rp 12 miliar, meskipun terdapat tambahan potensi penerimaan dari opsen PKB dan BBNKB sekitar Rp 5 miliar. Kondisi ini menjadi tantangan bersama yang membutuhkan kerja kolaboratif lintas sektor.

“Penguatan sinergi menjadi kunci utama. Ego sektoral harus ditinggalkan agar seluruh potensi daerah, baik sumber daya manusia, wilayah, maupun anggaran, dapat dimaksimalkan secara optimal dan berkelanjutan,” ujarnya.

Wabup juga menekankan pentingnya rapat koordinasi sebagai ruang konsolidasi untuk menyamakan persepsi dan memperkuat komitmen bersama. Ia menegaskan bahwa perencanaan yang baik harus berangkat dari data yang akurat agar program yang dijalankan lebih terarah dan efektif. Selain itu, ia mendorong penguatan peran Badan Perencanaan Daerah dalam meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan dan pengelolaan keuangan daerah.

Sementara itu, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Lombok Timur, Muksin, menjelaskan bahwa penerapan opsen PKB dan BBNKB mulai efektif sejak 5 Januari 2025 dan memberikan kontribusi signifikan terhadap PAD daerah. Menurutnya, kedua sektor tersebut merupakan salah satu sumber pendapatan paling potensial di Lombok Timur.

Untuk memastikan optimalisasi di seluruh wilayah, Bapenda telah menyiapkan dukungan sistem serta memperkuat koordinasi dengan Samsat di 21 kecamatan. Ia menyebutkan bahwa target penerimaan opsen PKB dan BBNKB sebesar Rp 77,2 miliar berhasil dilampaui dengan realisasi mencapai Rp 83,6 miliar atau sekitar 108 persen.

“Capaian ini harus terus dijaga dan ditingkatkan melalui kerja sama yang solid antarinstansi,” katanya.

Rapat koordinasi ini menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah dalam mengamankan penerimaan PAD tahun anggaran 2025 sekaligus sebagai pijakan perencanaan fiskal tahun 2026. Kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan Bapenda Provinsi NTB, UPT Samsat Lombok Timur, Jasa Raharja, serta para camat se-Kabupaten Lombok Timur.(win)

DINAS-PETERNAKAN-DAN-KESEHATAM-20250218-194449-0000
GJI