Plt Ketua Kwarcab Lotim L. Ahmadi Tegaskan Tak Ada Sabotase Jelang Muscab

Table of Contents

RNN.com
- Lombok Timur – Menjelang Musyawarah Cabang (Muscab) Gerakan Pramuka Kwartir Cabang (Kwarcab) Lombok Timur yang dijadwalkan berlangsung pada 10 November 2025, muncul isu dugaan adanya praktik sabotase dalam proses pencalonan ketua. Nama Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Kwarcab, L. Ahmadi, ikut terseret dalam tudingan tersebut.

Saat dikonfirmasi, Ahmadi menolak keras tuduhan yang beredar. Ia menyatakan tidak pernah melakukan tindakan sebagaimana diberitakan, apalagi menghalangi kandidat lain untuk maju dalam Muscab.
“Tidak ada yang benar dari isu itu. Saya tidak mau berpolemik dengan hal yang tidak pernah saya katakan dan tidak pernah saya lakukan. Pramuka ini milik semua, bukan ajang politik,” tegasnya.

Meski bantahan telah dilontarkan, sejumlah pengurus Kwartir Ranting (Kwarran) mengaku tetap resah. Mereka menduga adanya upaya sistematis agar hanya satu calon yang bisa melenggang, yakni Plt Ketua Kwarcab. Menurut mereka, langkah itu termasuk upaya menekan dukungan bagi calon lain.

Isu kian berkembang setelah muncul klaim bahwa Ahmadi mendapat restu penuh dari Wakil Bupati Lombok Timur untuk kembali memimpin Kwarcab. Namun, klaim ini dipersoalkan karena tidak didukung bukti tertulis. Beberapa pengurus Kwarran menilai penggunaan nama Wakil Bupati berpotensi disalahartikan sebagai dukungan resmi.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Kwartir Masbagik, Mahsun, memberikan klarifikasi. Ia menegaskan bahwa tidak ada praktik “menjual nama” Wakil Bupati dalam konteks Muscab.
“Saya sendiri yang menemui Wakil Bupati. Beliau menyampaikan bahwa sesuai aturan, siapapun punya hak mencalonkan diri. Jadi, tidak benar jika disebut nama beliau dipakai untuk kepentingan politik,” ujarnya.

Saat ini terdapat 21 Kwarran di Lombok Timur, dan sebagian besar disebut sudah menyatakan dukungan kepada Plt Ketua Kwarcab. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan berkurangnya ruang demokratis bagi kandidat lain.

Meski demikian, Mahsun berharap Muscab nanti tetap berjalan dengan prinsip keadilan, transparansi, dan menjunjung tinggi nilai kepramukaan. “Kita semua ingin Muscab ini menjadi wadah bersama, bukan ajang konflik,” tandasnya.

Ketegangan yang muncul menjelang Muscab Kwarcab Lombok Timur menjadi perhatian banyak pihak. Publik berharap dinamika yang ada tidak mencederai marwah Gerakan Pramuka yang menjunjung kejujuran, kebersamaan, dan integritas.(win)

DINAS-PETERNAKAN-DAN-KESEHATAM-20250218-194449-0000
GJI