Pemkab Lombok Timur Dorong Transformasi Layanan Faskes Lewat Kolaborasi dengan BPJS Kesehatan
Daftar Isi
RNN.com - Lombok Timur – Upaya peningkatan mutu layanan kesehatan di Kabupaten Lombok Timur terus digalakkan. Bupati H. Haerul Warisin menginisiasi pertemuan bersama seluruh pimpinan fasilitas kesehatan, termasuk klinik swasta, dalam sebuah forum strategis yang digelar di Ruang Rapat Utama (Rupatama) 1 Kantor Bupati Lombok Timur, Selasa (15/7/2025).
Forum tersebut turut dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur, jajaran struktural kesehatan daerah, serta Kepala BPJS Kesehatan Cabang Lombok Timur, Elly Widiani. Pertemuan ini menjadi lanjutan dari koordinasi sebelumnya bersama BPJS Kesehatan terkait upaya perbaikan layanan dan penguatan sinergi antarinstansi.
Dalam arahannya, Bupati menekankan pentingnya membangun budaya pelayanan yang berorientasi pada kebutuhan dan kenyamanan masyarakat. Ia meminta seluruh pengelola faskes untuk tidak hanya memenuhi standar minimal, tetapi juga berinovasi dalam memberikan pelayanan yang cepat, ramah, dan humanis.
“Kita ingin masyarakat mendapatkan pengalaman berobat yang baik. Jangan sampai pasien justru merasa terhambat karena urusan administratif seperti pencarian kartu BPJS,” tegas Bupati.
Lebih lanjut, ia mendorong evaluasi rutin terhadap mutu layanan di setiap fasilitas kesehatan. Menurutnya, keberhasilan sistem kesehatan daerah dapat tercermin dari kepercayaan masyarakat yang memilih untuk tetap berobat di dalam wilayah Lombok Timur.
“Jika masyarakat lebih memilih layanan kesehatan di daerah sendiri, itu adalah kebanggaan bagi kita semua,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Lombok Timur, Elly Widiani, menggarisbawahi pentingnya memperkuat peran fasilitas kesehatan tingkat pertama, terutama Puskesmas. Ia menyoroti masih banyaknya kasus ringan yang seharusnya bisa ditangani di Puskesmas namun justru langsung dirujuk ke rumah sakit.
“Puskesmas harus menjadi benteng pertama yang tangguh, tidak hanya dalam penanganan medis, tapi juga dalam edukasi kesehatan masyarakat. Fungsi promotif dan preventif harus berjalan seimbang dengan pelayanan kuratif,” terang Elly.
Diskusi interaktif antara pemangku kepentingan pun digelar dalam kesempatan tersebut. Para kepala faskes diberi ruang untuk menyampaikan kendala, masukan, dan gagasan terkait pelayanan kesehatan yang selama ini dijalankan.
Langkah kolaboratif ini diharapkan dapat memperkuat sistem layanan kesehatan di Lombok Timur secara menyeluruh, mempersempit kesenjangan mutu antar fasilitas, dan meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap layanan publik di bidang kesehatan.(win)