Bupati Lotim Tegaskan Percepatan Pembenahan Pariwisata dan Penanggulangan Kemiskinan di Sembalun

Table of Contents

RNN.com
Lombok Timur – Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin, kembali menegaskan komitmennya dalam membenahi sektor pariwisata dan mempercepat penanganan kemiskinan di wilayahnya. Hal tersebut disampaikannya dalam kegiatan Silaturahmi dan Temu Wicara bersama pelaku UMKM dan pariwisata se-Kecamatan Sembalun yang berlangsung di Aula Kantor Camat Sembalun, Minggu (6/7/2025).

Dalam pertemuan tersebut, Bupati menyampaikan bahwa pendekatan pembenahan sektor pariwisata akan dibagi berdasarkan wilayah, yakni selatan, tengah, dan utara. Menurutnya, langkah ini diperlukan untuk merespons permasalahan yang berbeda-beda di tiap kawasan. Ia mencontohkan di wilayah selatan, kurangnya akomodasi menyebabkan menurunnya kunjungan wisatawan, yang berdampak langsung pada penurunan pendapatan pajak daerah dari sektor tersebut.

“Dulu bisa Rp60 juta per bulan, sekarang hanya Rp15 juta. Ini masalah serius yang harus segera kita tangani,” ujarnya.

Selain itu, Bupati juga menyinggung kekhawatiran terhadap persepsi negatif dari investor luar daerah yang berpotensi merusak citra Lombok Timur di mata dunia. Ia menekankan bahwa kehormatan dan martabat masyarakat harus dijaga, dan tidak boleh dianggap remeh oleh pihak luar.

“Kita tidak boleh abai. Jika kita tidak kelola daerah ini dengan sungguh-sungguh dan jujur, kita akan terus tertinggal,” tegasnya.

Terkait kawasan wisata Gunung Rinjani, Bupati meminta Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) segera membenahi sarana dan prasarana yang kurang memadai serta memperkuat sistem perlindungan bagi wisatawan, khususnya dalam menghadapi risiko bencana alam. Ia juga mendorong komunitas lokal dan unit SAR untuk mengajukan kebutuhan penanganan darurat ke kementerian terkait.

“Keselamatan wisatawan adalah tanggung jawab kita bersama. Mereka datang jauh-jauh, harus kita jaga,” ucapnya.

Dalam bidang penanggulangan kemiskinan, Bupati menyoroti tunggakan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang mencapai Rp55 miliar, termasuk warga yang tidak membayar hingga satu dekade. Untuk itu, pihaknya telah membentuk tim operasi penagihan sebagai upaya peningkatan pendapatan daerah.

Ia juga mengungkapkan rencananya untuk melimpahkan sebagian kewenangan kabupaten kepada pihak kecamatan, agar pelayanan kepada masyarakat bisa lebih maksimal. Camat diharapkan dapat lebih responsif terhadap permasalahan di wilayahnya, terutama dalam mengidentifikasi dan menangani kemiskinan ekstrem.

“Camat harus paham betul kondisi masyarakatnya. Kita akan beri perlakuan berbeda untuk yang benar-benar membutuhkan agar bisa segera bangkit dari kemiskinan,” katanya.

Mengakhiri sambutannya, Bupati menyampaikan apresiasinya terhadap kearifan lokal dan budaya gotong royong yang masih kental di Sembalun. Ia menyebut potensi wisata alam Lombok Timur sangat besar dan harus dikelola secara arif dengan melibatkan masyarakat setempat.

“Kita punya gunung, laut, sungai, bahkan bendungan. Tinggal bagaimana kita mengelola semua ini dengan kebijaksanaan lokal,” pungkasnya.

Kegiatan ini ditutup dengan sesi diskusi interaktif bersama pelaku UMKM dan penggiat pariwisata dari berbagai desa di Kecamatan Sembalun. Turut hadir dalam acara tersebut sejumlah kepala OPD, camat, kepala desa, perwakilan Mitra Foundation, serta tokoh masyarakat setempat.(win)

DINAS-PETERNAKAN-DAN-KESEHATAM-20250218-194449-0000
GJI