Lombok Timur Masuk Nominasi TPAKD Award 2025, Pemda Paparkan Komitmen Dukung UMKM dan Inklusi Keuangan

Daftar Isi

RNN.com
Lombok Timur — Setelah mencatat prestasi pada tahun 2021 lewat inovasi program pengembangan akses keuangan di sektor peternakan, Lombok Timur kembali menorehkan langkah strategis dalam dunia keuangan inklusif dengan masuk sebagai nominasi penerima TPAKD Award 2025.

Asesmen penilaian secara daring berlangsung pada Senin (16/6/2025), dihadiri langsung oleh Bupati Lombok Timur H. Haerul Warisin bersama jajaran, termasuk Sekretaris Daerah, perwakilan OJK NTB, sejumlah OPD, serta mitra kerja strategis.

Dalam forum tersebut, Bupati Haerul memaparkan komitmen Pemerintah Daerah dalam memperluas cakupan program-program unggulan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD). Salah satu program andalan, yakni Lotim Berkembang, menjadi sorotan utama. Program kredit tanpa bunga yang digulirkan sejak tahun 2020 itu kini menyasar sektor UMKM sebagai upaya memperkuat perekonomian lokal.

“Dengan potensi lebih dari 73 ribu pelaku UMKM di Lombok Timur, dukungan pembiayaan menjadi penting. Untuk tahun ini, kami mengalokasikan Rp 20 miliar khusus bagi penguatan sektor tersebut,” tegas Bupati Haerul.

Ia juga menyoroti pentingnya pemilihan mitra penyalur yang tepat, seperti PT Pegadaian, dalam memperluas jangkauan dan efektivitas program. Terkait sektor peternakan yang sempat terhambat akibat wabah PMK, Bupati menyatakan kesiapan untuk kembali mengaktifkan dukungan bagi peternak. Hal ini juga diperkuat dengan kerja sama antar-daerah, seperti dengan Pemkab Kutai Kartanegara yang membutuhkan pasokan daging dan bibit sapi dari Lombok Timur.

Sementara itu, Sekda Lombok Timur H. Mohammad Juaini Taofik menyampaikan perkembangan dua program keuangan inklusif lainnya yang berjalan sejak akhir 2024, yakni Ekosistem Pesantren Inklusif Keuangan Syariah (EPIKS) dan Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar).

Menurutnya, program EPIKS telah diimplementasikan oleh 46 pondok pesantren dan berhasil membuka akses keuangan syariah melalui kerja sama dengan bank-bank Himbara dan Bank Daerah. “Program ini mendorong kemandirian ekonomi pondok pesantren serta meningkatkan literasi keuangan berbasis syariah,” jelas Juaini.

Adapun program Kejar menunjukkan capaian membanggakan, di mana jumlah tabungan siswa di Lombok Timur tercatat sebagai yang tertinggi di Provinsi NTB. Pemerintah daerah memastikan keberlanjutan program tersebut sebagai upaya membentuk budaya menabung sejak dini.

Dalam asesmen tersebut, tim penilai utama yang terdiri dari berbagai unsur juga menyampaikan sejumlah pertanyaan mendalam guna memastikan efektivitas dan dampak nyata dari berbagai program keuangan yang dijalankan Lombok Timur bersama TPAKD.

Masuknya Lombok Timur sebagai nominator TPAKD Award 2025 menandai langkah positif daerah ini dalam memperluas inklusi keuangan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan.(win)

DINAS-PETERNAKAN-DAN-KESEHATAM-20250218-194449-0000