Tangis Subuh di Berugak Masjid: Bayi Perempuan Ditemukan Terlantar Di Lombok Timur
RNN.com - Lombok Timur – Di tengah sunyinya Jumat dini hari, sekitar pukul 03.00 WITA (16/5/2025), sebuah suara tangis bayi tiba-tiba memecah keheningan Dusun Penakak, Desa Masbagik Timur, Kecamatan Masbagik, Lombok Timur. Suara itu terdengar samar di antara dinginnya udara pagi, namun cukup jelas untuk membangunkan salah seorang warga bernama Zulkarnaen alias Maya (33).
Dengan perasaan campur aduk antara penasaran dan khawatir, Zulkarnaen mencoba menelusuri sumber suara tersebut. Langkahnya mengarah ke sebuah berugak yang berada di area Masjid Miftahul Jannah, tempat yang biasanya hanya digunakan untuk bersantai atau beristirahat setelah ibadah. Namun malam itu, berugak tersebut menjadi saksi bisu dari sebuah peristiwa yang menyentuh hati.
Di atas bangunan kayu sederhana itu, tergeletak sebuah tas merah bermerek Richeese Factory. Saat dibuka, terungkap pemandangan yang mengejutkan—seorang bayi perempuan, masih berlumur darah, dibungkus dengan kain sarung bermotif kotak hitam. Ari-arinya pun masih melekat, menandakan bayi itu baru saja dilahirkan beberapa jam sebelumnya.
Zulkarnaen panik dan segera membangunkan warga sekitar. Dalam hitungan menit, suasana dusun yang sebelumnya hening berubah menjadi ramai oleh kehadiran warga yang terkejut dan prihatin. Kabar cepat menyebar dan aparat keamanan pun segera dihubungi.
“Begitu mendapat laporan, anggota kami langsung turun ke lokasi untuk mengamankan bayi tersebut dan membawa ke fasilitas kesehatan terdekat,” ujar AKP Nicolas Osman, Kepala Seksi Humas Polres Lombok Timur dalam keterangan resminya.
Bayi tersebut kemudian diserahkan kepada petugas kesehatan di Puskesmas setempat. Ia ditangani oleh seorang bidan bernama Sandi Pariana, yang memastikan kondisi bayi dalam keadaan sehat. Hasil pemeriksaan menunjukkan berat badan bayi 2,6 kilogram, panjang tubuh 47,5 sentimeter, dengan lingkar kepala dan dada masing-masing 29 sentimeter.
Meski kondisinya stabil, dugaan sementara menyebutkan bayi ini lahir di luar fasilitas medis, kemungkinan besar dibantu oleh dukun beranak. Hal itu diperkuat dengan kondisi fisik bayi yang tampak baru dilahirkan tanpa penanganan medis standar.
Polisi kini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut. Beberapa saksi telah dimintai keterangan, dan aparat terus menelusuri jejak siapa orang tua yang tega meninggalkan bayi mungil tersebut di tempat ibadah.
“Kami masih mendalami kasus ini dan berharap masyarakat yang mengetahui informasi terkait segera melapor,” tambah AKP Osman.
Peristiwa ini kembali mengingatkan kita akan pentingnya kesadaran sosial, pendidikan seksual, dan tanggung jawab moral dalam kehidupan bermasyarakat. Sementara itu, si bayi—yang belum diketahui namanya—untuk sementara berada dalam pengawasan pihak medis sambil menunggu kejelasan nasib dan tanggung jawab dari orang tuanya.(win)