Pemkab Lombok Timur Sukses Mediasi Konflik Dua Masjid di Desa Bagik Payung Timur

Daftar Isi

RNN.com
- Pemerintah Kabupaten Lombok Timur kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga harmoni sosial di tengah masyarakat. Wakil Bupati Lombok Timur, H. Moh. Edwin Hadiwijya, memainkan peran krusial dalam menyelesaikan ketegangan antara dua kelompok pengurus masjid di wilayah Dusun Praida dan Praida Selatan, Desa Bagik Payung Timur, Kecamatan Suralaga. Perselisihan ini berhasil dijembatani melalui sebuah pertemuan penting yang digelar di ruang Rupatama I, Kantor Bupati Lombok Timur, pada Rabu (28/5/2025).

Permasalahan mencuat akibat berdirinya Masjid Al Muhajirin yang jaraknya hanya sekitar 500 meter dari Masjid Jami’ Baitul Izzati. Keberadaan masjid baru ini memicu kekhawatiran dan ketersinggungan dari pengurus masjid lama, yang merasa jumlah jamaah mereka menurun drastis. Persoalan ini sudah berusaha ditangani di tingkat desa dan kecamatan, namun tidak menemukan titik temu, sehingga memerlukan intervensi dari pemerintah kabupaten.

Dalam upaya menyelesaikan sengketa ini, Wabup Edwin menghimpun berbagai elemen terkait, mulai dari perwakilan Kementerian Agama, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Kesbangpoldagri, tokoh mediasi daerah, MUI, FKUB, FPK, hingga pemerintah desa dan kecamatan, serta pihak-pihak dari kedua masjid yang berselisih.

Pada pertemuan tersebut, Wabup Edwin menekankan pentingnya komunikasi terbuka dan niat tulus dalam menyelesaikan konflik. Ia mengingatkan bahwa ketegangan sosial bisa berdampak luas jika tidak segera ditangani. "Kita tidak ingin perselisihan ini berkembang menjadi konflik yang lebih besar. Maka dari itu, semua pihak perlu mengedepankan semangat persaudaraan dan mencari solusi terbaik," tegasnya.

Dari diskusi panjang yang dilakukan secara intensif dan penuh pertimbangan, lahirlah sebuah kesepakatan bersama yang diberi nama “Jumat Perpisahan”. Dalam kesepakatan ini, jamaah Masjid Al Muhajirin akan dua kali melaksanakan ibadah di Masjid Jami’ Baitul Izzati, sebagai bentuk penghormatan dan simbol persatuan.

Pertama, mereka akan melaksanakan Shalat Idul Adha yang dijadwalkan jatuh pada Jumat, 6 Juni, dan akan dihadiri langsung oleh Wabup Edwin. Kedua, mereka akan melaksanakan Shalat Jumat bersama yang akan disaksikan oleh Kepala Kemenag Lotim.

Langkah simbolis ini diharapkan menjadi momen refleksi dan awal baru bagi kedua komunitas untuk kembali merajut harmoni dan membangun ukhuwah islamiyah. Meski kedua dusun memiliki jumlah kepala keluarga yang cukup signifikan — 140 KK di Praida Selatan dan 220 KK di Praida — pemerintah menilai bahwa secara demografis dan geografis keduanya memang layak memiliki tempat ibadah masing-masing.

Namun demikian, kebersamaan tetap menjadi nilai utama yang ingin diangkat. “Kesepakatan ini bukan hanya menyelesaikan persoalan teknis, tapi juga menjadi tonggak dalam membangun kebersamaan. Semoga semangat ini menjadi inspirasi untuk menjaga kerukunan antar warga,” ujar Wabup Edwin.(win)

DINAS-PETERNAKAN-DAN-KESEHATAM-20250218-194449-0000