Sky Lancing Lombok Siap Jadi Venue Paralayang dan Gantole PON 2028, PGAWC Seri 3 Tambah Gairah Internasional

Daftar Isi

RNN.com
- Sky Lancing yang terletak di Desa Mekarsari, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah, NTB, kini berada di tahap akhir penetapan sebagai lokasi resmi cabang olahraga Paralayang dan Gantole pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028.

Dukungan dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat serta Pengurus Besar Federasi Aero Sport Indonesia (PB FASI) semakin memperkuat peluang venue ini. Setelah melalui serangkaian survei dan kunjungan berkala dari pihak terkait, Sky Lancing mendapat lampu hijau sebagai tempat pelaksanaan olahraga dirgantara.

"Prosesnya sudah hampir rampung. Insya Allah Sky Lancing akan menjadi tuan rumah PON untuk cabang Gantole dan Paralayang. KONI Pusat dan FASI sudah sering melakukan pengecekan langsung ke lokasi," ujar Roy Rahmanto, pengelola Sky Lancing saat ditemui Tribun Lombok, Jumat (5/4/2025).

Dalam rangka persiapan menuju PON, pihak pengelola akan memperbanyak kegiatan latihan dan kompetisi seperti Gantole serta Cross Country guna mematangkan kesiapan venue maupun atlet.

Sementara itu, Ketua Tim 15, Andy Hadianto menyampaikan bahwa PB FASI berencana menggelar seluruh pertandingan cabang aerosport di NTB. Meski demikian, ia menekankan pentingnya koordinasi dengan Nusa Tenggara Timur (NTT) yang juga akan menyelenggarakan cabor serupa.

“Draf awalnya memang semua pertandingan aerosport dipusatkan di NTB. Namun untuk perubahan skema, kami menyarankan agar PB FASI juga berkonsultasi dengan pihak NTT,” jelas Andy.

Di sisi lain, nama Sky Lancing kembali mendunia lewat kepercayaan menjadi tuan rumah Paragliding Accuracy World Cup (PGAWC) Seri ke-3 pada 2025. Ajang prestisius ini menjadi wadah bagi para atlet paralayang top dunia sekaligus ajang strategis untuk promosi wisata Lombok.

PGAWC dikenal sebagai rangkaian kejuaraan dunia tahunan yang terbagi dalam lima seri. Tahun ini, kompetisi dimulai dari Nong Khai, Thailand (Seri 1), kemudian berlanjut ke Alanya, Turki (Seri 2), disusul Lombok, Indonesia (Seri 3), Wasserkuppe, Jerman (Seri 4), dan ditutup dengan Super Final di Hubei, China (Seri 5).

Penyelenggaraan PGAWC di Lombok menjadi daya tarik tersendiri bagi dunia aerosport. Selain unjuk prestasi, acara ini menjadi peluang emas bagi pengembangan destinasi wisata dan investasi daerah.

Per 20 Maret 2025, panitia mencatat 85 peserta dari 17 negara yang mendaftar, termasuk dari China, Korea Selatan, Saudi Arabia, Spanyol, Prancis, Serbia, Taiwan, Hongkong, Malaysia, Kosovo, Mongolia, Singapura, Thailand, Irak, UEA, Turki, dan tentu saja Indonesia.

Karena jumlah peserta melebihi batas maksimal 80 orang, panitia menerapkan sistem seleksi berdasarkan peringkat dunia melalui WPRS (World Pilot Ranking System) yang dikelola oleh FAI, badan internasional aerosport.

Informasi lebih lanjut tentang turnamen dan klasemen dapat diakses melalui situs resmi PGAWC dan FAI Rankings. (win)

DINAS-PETERNAKAN-DAN-KESEHATAM-20250218-194449-0000