Silaturahmi Gubernur Jateng di Kendal: Dengarkan Aspirasi Warga dengan Penuh Keakraban
RNN.com - Pada Jumat malam, 7 Maret 2025, suasana di Pendopo Kabupaten Kendal begitu ramai. Jarum jam menunjukkan pukul 20.00 WIB, dan para tamu dari berbagai lapisan masyarakat telah memenuhi tempat acara. Kursi-kursi yang disediakan terisi oleh tokoh masyarakat, pemuka agama, perwakilan organisasi, petani, nelayan, hingga elemen lainnya yang ada di Kendal.
Di bagian depan, hadir Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, bersama Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari dan Wakil Bupati Benni Karnadi. Mereka duduk bersama tokoh-tokoh lainnya dalam sebuah acara bertajuk Nongkrong Bareng dan Silaturahmi Gubernur Jawa Tengah yang mempertemukan pemimpin daerah dengan masyarakat secara langsung. Dengan suasana penuh kehangatan, gelak tawa, dan diskusi terbuka, acara berlangsung akrab dan santai.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Ahmad Luthfi mendengarkan berbagai keluhan dan usulan dari masyarakat mengenai sejumlah permasalahan yang dihadapi. Beragam topik dibahas, mulai dari isu lingkungan, pertanian, pendidikan, ketenagakerjaan, infrastruktur, hingga masalah sosial lainnya.
Salah satu perwakilan nelayan, Triyono, menyampaikan kendala yang kerap dialami para nelayan di daerahnya. Ia mengungkapkan bahwa sedimentasi di muara sungai telah menjadi hambatan serius bagi mereka saat akan melaut maupun kembali ke daratan.
"Kami sangat kesulitan saat hendak berangkat melaut karena pendangkalan di muara sungai. Kami berharap ada solusi nyata untuk mengatasi hal ini," ungkapnya.
Tak hanya nelayan, para petani pun turut menyampaikan aspirasinya. Nur Faizin, seorang petani, menyoroti persoalan harga jual jagung dan padi yang masih belum sesuai dengan regulasi pemerintah pusat.
"Saat panen tiba, harga justru anjlok. Meskipun sudah ada ketetapan harga dari pemerintah, kenyataannya masih jauh dari harapan kami," ujarnya mewakili keluhan petani lainnya.
Acara silaturahmi ini merupakan bagian dari program Selapanan Gubernur Jawa Tengah, sebuah inisiatif Gubernur Ahmad Luthfi untuk berkeliling ke seluruh kabupaten/kota guna menyerap aspirasi warga secara langsung. Sebelumnya, kegiatan serupa telah digelar di Kabupaten Kudus dan Jepara.
Gubernur menegaskan bahwa tujuan dari program ini adalah untuk memahami kebutuhan masyarakat, menggali potensi daerah, serta mengidentifikasi berbagai persoalan yang kemudian akan dijadikan landasan dalam perumusan kebijakan.
"Saya ingin mendengar langsung dari masyarakat mengenai apa yang perlu kita lakukan dalam lima tahun ke depan," ujar Ahmad Luthfi.
Terkait permasalahan yang diutarakan nelayan dan petani, Gubernur menyatakan bahwa normalisasi sungai menjadi salah satu program prioritasnya. Ia mengungkapkan bahwa upaya perbaikan infrastruktur perairan, termasuk normalisasi sungai dan irigasi, telah mulai dilakukan di beberapa titik, termasuk di wilayah Gempolsewu, Kendal.
"Kami telah melakukan normalisasi di sejumlah lokasi untuk memperbaiki kondisi pertanian dan perikanan," tuturnya.
Untuk sektor pertanian, Ahmad Luthfi menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya meningkatkan ketahanan pangan Jawa Tengah, yang diproyeksikan menjadi salah satu penopang utama swasembada pangan nasional. Oleh karena itu, pembangunan dan perbaikan infrastruktur pertanian terus dipercepat, termasuk perbaikan waduk, embung, serta sistem irigasi primer dan sekunder.
Selain itu, guna meningkatkan kesejahteraan petani, pemerintah telah menambah pasokan pupuk bersubsidi serta menyederhanakan proses pembeliannya. Kini, petani tidak perlu lagi menggunakan kartu tani, melainkan cukup menunjukkan KTP saat membeli pupuk di Gapoktan.
Terkait harga hasil panen, Gubernur memastikan bahwa Bulog telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan penggilingan padi dan mitra lainnya untuk membeli gabah dan jagung sesuai standar harga yang ditetapkan pemerintah. Selain itu, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Jawa Tengah Agro Berdikari (JTAB) juga akan membantu menyerap hasil panen petani dengan harga yang lebih stabil.
"Kami ingin memastikan harga tetap stabil agar petani tidak dirugikan," tegas Ahmad Luthfi.
Acara malam itu terus berlanjut dengan diskusi dan penyampaian aspirasi dari berbagai elemen masyarakat. Dengan suasana yang penuh keterbukaan, silaturahmi tersebut menjadi jembatan antara pemerintah dan rakyat dalam mencari solusi terbaik bagi pembangunan di Jawa Tengah
(red)