Prabowo Tunjuk AHY Pimpin Proyek Tanggul Laut Raksasa di Pantura
RNN.com - Jakarta, 27 Februari 2025 – Presiden Prabowo Subianto memberikan mandat besar kepada Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk memimpin pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) di pesisir utara Pulau Jawa.
Dalam pidatonya saat penutupan Kongres VI Partai Demokrat di Jakarta, Selasa malam, Prabowo menegaskan bahwa proyek ini menjadi prioritas utama pemerintah untuk melindungi kawasan pesisir dari ancaman banjir rob dan abrasi.
"Pak AHY saya berikan tugas berat di bidang infrastruktur. Salah satu proyek terpenting ke depan adalah pembangunan giant sea wall yang akan melindungi pantai utara Jawa," ujar Prabowo.
Presiden mengungkapkan bahwa tanggul raksasa ini akan membentang dari Banten hingga Gresik, Jawa Timur, dengan panjang mencapai 700 kilometer.
"Sekian ratus kilometer harus kita bangun. Apa bisa?" tanya Prabowo kepada peserta kongres.
Serempak, kader-kader Demokrat menjawab: "Bisa!"
Prabowo menegaskan bahwa proyek ini bukan pekerjaan jangka pendek dan bisa memakan waktu puluhan tahun untuk diselesaikan. Meski demikian, ia optimistis proyek tersebut bisa segera dimulai.
"Saya tidak tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan, mungkin puluhan tahun. Tapi dengan tekad yang kuat, kita akan memulai. Jangan ragu! Kita punya sumber daya dan dana yang cukup. Kita akan mulai secepatnya!" tegasnya.
Prabowo sebelumnya pernah menyoroti pentingnya proyek ini saat menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Ia mengingatkan agar pembangunan giant sea wall tidak terhambat oleh dinamika politik lima tahunan, sebagaimana terjadi di beberapa negara lain.
Sebagai langkah awal, Presiden meminta para menteri untuk memprioritaskan pembangunan tanggul laut dari Jakarta hingga Cirebon sebagai bagian dari Program Strategis Nasional (PSN) Tahun 2025.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam kesempatan terpisah menegaskan bahwa proyek ini sudah masuk dalam daftar PSN 2025. Nantinya, tanggul ini akan terhubung dengan sistem pengendali banjir dan rob di Tambaklorok, Semarang, yang sudah lebih dulu dibangun.
Pemerintah juga tengah menyusun skema pembiayaan melalui Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk merealisasikan proyek giant sea wall Jakarta–Cirebon. Dengan skema ini, diharapkan pembangunan dapat berjalan lebih efisien dan melibatkan berbagai pihak dalam prosesnya.
(red)