Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lombok Timur Himbau Peternak Sapi Jangan Percaya Hasutan Cukong Atau Saudagar Sapi Terkait Isu PMK
RNN.com - Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Indonesia kembali meningkat, terutama di Pulau Jawa, sehingga memunculkan kekhawatiran akan penyebarannya ke wilayah lain, termasuk Nusa Tenggara Barat (NTB). Di Lombok Timur, meskipun dampaknya belum terlalu besar, terdapat indikasi beberapa kasus PMK yang menyerang puluhan ternak. Kasus ini diduga terkait dengan arus lalu lintas hewan antarwilayah dan perubahan kondisi cuaca, Jumat (24/01/2025).
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lombok Timur, Ir. Mashur, menjelaskan bahwa pemantauan intensif terus dilakukan di tingkat peternak dan pasar ternak untuk memastikan situasi tetap terkendali. "Kami sedang menunggu distribusi vaksinasi dari pemerintah pusat, yang akan segera dimulai. Vaksinasi ini sangat penting untuk meningkatkan imunitas hewan ternak," jelas Mashur.
Hingga saat ini, sebanyak 35 ternak yang sempat terindikasi PMK telah dinyatakan sembuh. Program vaksinasi, yang dimulai sejak 17 Januari 2025, telah berjalan di seluruh kecamatan. Saat ini, Lombok Timur telah menerima alokasi awal sebanyak 5.000 dosis vaksin, dan 4.950 dosis sudah diberikan kepada ternak "Sisanya akan diselesaikan dalam dua hari ke depan," tambahnya.
Menurut Mashur, Lombok Timur telah mendapatkan total jatah vaksinasi sebanyak 40.000 dosis, yang akan diberikan secara bertahap. "Vaksin ini merupakan langkah preventif penting agar ternak terlindungi dari penyakit," ujarnya.
Mashur mengimbau peternak untuk tidak panik jika mendapati ternaknya terkena PMK, karena penyakit ini dapat disembuhkan dengan penanganan yang tepat. Ia juga mengingatkan peternak untuk tidak tergesa-gesa menjual ternak yang sakit dan lebih memilih vaksinasi sebagai langkah pencegahan. "Jika ternak sakit, jangan cemas. Segera obati, karena PMK ini bisa disembuhkan. Jangan buru-buru dijual. Lebih baik vaksinasi dilakukan sejak dini untuk melindungi ternak," kata Mashur.
Ia menegaskan bahwa fasilitas kesehatan hewan dan dokter telah siap untuk memberikan layanan vaksinasi secara gratis berkat dukungan pemerintah pusat. "Peternak yang belum memvaksin ternaknya diharapkan segera memanfaatkan layanan ini," imbuhnya.
Mashur juga mengingatkan para peternak untuk tidak mudah termakan isu atau hoaks yang disebarkan oleh cukong atau pedagang ternak terkait PMK. "Rumor yang tidak benar justru bisa merugikan peternak karena dapat memengaruhi harga jual sapi," jelasnya.
Dengan langkah cepat ini, Dinas Peternakan Lombok Timur optimis mampu mengendalikan penyebaran PMK dan memastikan keberlangsungan usaha peternakan tetap aman dari ancaman wabah.
(win)