Kesiapan Hadapi Pilkada 2024, Lombok Timur Waspadai Bencana dan Konflik Sosial
.jpeg){kind=small}
Dalam apel tersebut, Juaini mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap ancaman bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor, yang sering terjadi akibat perubahan cuaca ekstrem dari musim kemarau ke musim hujan. Selain itu, ia juga menyoroti potensi konflik sosial yang dapat mengganggu pelaksanaan Pilkada.
“Sebagai salah satu daerah dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) terbesar di Indonesia, Lombok Timur menghadapi tantangan besar. Tidak hanya bencana akibat perubahan iklim, tetapi juga potensi ketegangan sosial. Semua ini harus diantisipasi dengan baik,” jelasnya.
Juaini menekankan perlunya memastikan kesiapan sumber daya manusia (SDM), sarana, dan prasarana yang ada. Hal ini dilakukan agar semua pihak siap menghadapi situasi darurat yang mungkin muncul selama Pilkada.
“Kita harus memastikan semua perlengkapan dan personel dalam kondisi siap pakai. Komunikasi antarinstansi juga harus terjalin dengan baik. Fokus utama kita minggu ini adalah mensukseskan Pilkada serentak,” tambahnya.
Bupati juga mengingatkan seluruh elemen pemerintahan untuk menjaga solidaritas, netralitas, dan memberikan pelayanan publik yang optimal. Ia menegaskan bahwa persiapan ini merupakan wujud tanggung jawab Lombok Timur dalam menjaga proses demokrasi agar berjalan lancar meskipun menghadapi ancaman alam maupun sosial.
Dalam apel siaga, dilakukan pula pemeriksaan berbagai peralatan penanggulangan bencana, termasuk tangki air berkapasitas 5.300 liter, tenda pengungsi berukuran 6x12 meter, pompa air, dan lampu penerangan portabel (light tower).
Apel ini menjadi tindak lanjut dari rapat koordinasi yang digelar bersama Komisi II DPR RI pada 20 November lalu, yang melibatkan kepala daerah dari seluruh Indonesia. Kegiatan ini menunjukkan komitmen Lombok Timur dalam mengedepankan kesiapsiagaan sebagai langkah proaktif menjelang Pilkada 2024.
(win)
