Kadis Dikbud Lotim: Kurikulum Merdeka Bukan Beban, Justru Lebih Sederhana
RNN.com - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Timur, Izzuddin, menegaskan bahwa Kurikulum Merdeka Belajar sebenarnya dirancang agar lebih sederhana dan efisien. Hal ini ia sampaikan untuk menepis anggapan bahwa kurikulum tersebut membebani guru dengan tugas administratif hingga menurunkan semangat mengajar.
Menurut Izzuddin, sistem administrasi dalam Kurikulum Merdeka Belajar sudah terintegrasi secara digital, sehingga guru dan sekolah hanya perlu mengisi format yang tersedia secara online. "Semua formatnya sudah lengkap, tinggal diisi saja," jelasnya di ruang kerjanya, Kamis (31/10/2024).
Ia juga menyoroti pentingnya transformasi digital dalam dunia pendidikan. "Perubahan ini bukan karena kurikulum yang memaksa, tetapi karena dunia sudah bergerak ke arah digitalisasi. Sistem pendidikan hanya mengikuti perkembangan zaman," ungkapnya.
Menanggapi isu yang beredar di media sosial tentang kemungkinan pengembalian ke kurikulum lama oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah yang baru, Izzuddin menyatakan keraguannya. Ia menilai menteri yang baru memiliki pemahaman mendalam tentang dunia pendidikan modern dan peradaban masa kini. "Saya yakin beliau memahami pentingnya kemajuan teknologi dalam pendidikan," tutupnya.
(win)