Debat Kedua Pilkada Lombok Timur Fokus pada Pendidikan, Kesehatan, dan Kesejahteraan
RNN.com - Debat terbuka kedua antar pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Lombok Timur berlangsung di halaman kantor Bupati Lombok Timur pada Selasa malam (19/11). Dalam debat tersebut, kelima paslon memfokuskan diskusi pada isu-isu penting seperti pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, pariwisata, lingkungan hidup, serta digitalisasi dan informasi. Selama debat, beberapa pendukung paslon sempat ditegur oleh moderator karena membuat keributan.
Paslon nomor urut 1, H. Rumaksi dan H. Sukisman Azmy, yang dikenal dengan sebutan RAMAH, mendapat pertanyaan mengenai seni budaya dan pariwisata. Sementara itu, paslon nomor urut 2, Haerul Warisin dan H. Edwin Hadiwijaya (SMART), menyoroti kurangnya tempat dan akses untuk mengembangkan seni budaya yang berpengaruh terhadap perkembangan pariwisata.
Menanggapi hal tersebut, Rumaksi menjelaskan pentingnya mengenalkan budaya sejak dini kepada anak-anak melalui event budaya tahunan. "Kita akan mengadakan lomba agar anak-anak kita dapat mengenal budaya. Banyak sekali event budaya yang bisa dilakukan, seperti 'Berindu' di Sembalun pada musim dingin," kata Rumaksi.
Rumaksi juga mencatatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Lombok Timur pada tahun 2023 yang mencapai 115.891 orang, menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 85 ribu kunjungan. Selain itu, Rumaksi mengungkapkan rencana peningkatan sektor pendidikan dan kesehatan, serta pengembangan sumber daya manusia (SDM) untuk meningkatkan angkatan kerja, terutama dalam bidang digitalisasi yang kini menjadi tren. "Kami akan menyediakan pelatihan keterampilan di bidang digitalisasi yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan UMKM," tambah Rumaksi.
Paslon nomor urut 2, Haerul Warisin dan Edwin Hadiwijaya, juga menyoroti isu kesejahteraan masyarakat dengan angka kemiskinan yang masih tinggi di Lombok Timur, yakni sekitar 167 ribu orang. Untuk mengatasi hal ini, pasangan SMART berencana memberikan bantuan modal usaha, terutama bagi masyarakat di daerah pesisir dan profesi seperti tukang dan tenaga pendidik. "Masyarakat miskin sering kali tidak merasa bahagia, dan itu yang akan kami perbaiki," ungkap Warisin.
Selain itu, pasangan SMART juga mengusulkan pengoptimalan BUMD seperti Agro Selaparang, Selaparang Energi, dan Selaparang Financial sebagai sarana bagi angkatan kerja untuk memperoleh pekerjaan. Mereka juga mendesak adanya izin tambang untuk para pengusaha yang belum memilikinya dan memasang Wi-Fi di berbagai lokasi.
Sementara itu, Paslon nomor urut 3, TANDA (Tanwirul Anhar dan Daeng Paelori), memiliki visi untuk kesejahteraan masyarakat Lombok Timur dengan menekankan pentingnya akses pelayanan kesehatan, pendidikan yang layak, serta pendapatan yang cukup. "Jika kebutuhan dasar masyarakat tercukupi, kebahagiaan akan tercapai," jelas Tanwir.
TANDA juga mengusulkan peningkatan infrastruktur pendidikan, baik formal maupun informal, dengan mempertimbangkan pentingnya teknologi dan digitalisasi. Terkait dengan aktivitas pertambangan, TANDA menyarankan agar daerah memiliki kewenangan lebih dalam pemberian izin tambang, mengingat kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang membubarkan Panitia Kerja (Panja) terkait percepatan UU Cipta Kerja, memberikan peluang bagi daerah untuk mengatur kebijakan tambang sendiri.
(win)