Tambang Ilegal Ancam Lingkungan dan Masyarakat NTB, Kolaborasi Pemda dan KPK Diharapkan
RNN.com - Aktivitas tambang ilegal di Nusa Tenggara Barat (NTB) semakin tak terkendali dan memicu kekhawatiran berbagai pihak. Selain merusak lingkungan, praktik ini juga menimbulkan keresahan sosial di kalangan masyarakat setempat.
Penjabat Gubernur NTB, Hassanudin, menyampaikan keprihatinannya dalam rapat koordinasi terkait penataan izin pertambangan di Mataram, Kamis (04/10/2024). Ia menekankan pentingnya tindakan tegas dan konkret untuk memberantas tambang ilegal yang semakin meluas.
“Kita harus memastikan segala aktivitas pertambangan berjalan sesuai peraturan. Jangan sampai masyarakat menjadi korban,” tegas Hassanudin. Ia juga menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan KPK dan instansi terkait guna menuntaskan masalah ini.
Ketua Satgas Koordinator Supervisi Wilayah V KPK, Dian Patria, mengungkapkan temuan mengejutkan terkait maraknya tambang ilegal, termasuk yang beroperasi di kawasan hutan lindung. “Ini adalah ancaman serius. Kita memerlukan tindakan tegas karena lingkungan dan masyarakat berada dalam bahaya,” jelasnya.
Kerusakan ekosistem dan krisis sosial kini mengancam warga sekitar. Pencemaran air dan tanah menjadi masalah utama yang membayangi kehidupan sehari-hari masyarakat setempat. Situasi ini mendesak perhatian segera dari berbagai pihak.
Dian juga menyoroti buruknya pengelolaan perizinan serta pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB), yang menghambat potensi peningkatan pendapatan daerah. Kondisi ini semakin memperumit permasalahan tambang ilegal di NTB.
Penegakan yang ketat diharapkan dapat memberikan kepastian hukum di sektor pertambangan. Tindakan nyata di lapangan menjadi kunci untuk mengakhiri masalah yang telah berlangsung lama ini. Semua pihak diharapkan berperan aktif dalam upaya tersebut.
Kerja sama erat antara Pemda NTB dan KPK menjadi harapan utama untuk memberantas tambang ilegal. Perlindungan terhadap lingkungan harus diutamakan, serta masyarakat didorong untuk aktif melaporkan aktivitas merugikan yang terjadi di sekitar mereka.
(win)