Program Makan Sehat Bergizi Gratis untuk Siswa di Lombok Timur Akan Segera Diberlakukan

Daftar Isi

RNN.com - Presiden Prabowo Subianto telah merencanakan pelaksanaan program makan sehat bergizi gratis di seluruh lembaga pendidikan di Indonesia, termasuk di Lombok Timur. Program ini dirancang untuk mencakup semua tingkat pendidikan di bawah pengawasan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Timur. Namun, hingga saat ini, masih ada kebingungan mengenai sumber pendanaan untuk melaksanakan program ini.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Timur, Izzuddin, menyatakan bahwa pihaknya masih mencari tahu apakah anggaran untuk program makan sehat ini akan dialokasikan dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) atau berasal dari sumber pendanaan lainnya.

"Kami telah mulai membahas masalah anggaran untuk program makan bergizi ini dengan pimpinan, termasuk Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda). Namun, hingga saat ini, belum ada kepastian mengenai sumber anggarannya," kata Izzuddin.

Ia juga menegaskan bahwa tidak mungkin membebankan seluruh biaya program ini pada dana BOS yang ada saat ini, tanpa adanya penambahan anggaran. Menurut Izzuddin, dana BOS yang tersedia bahkan belum cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar dalam proses belajar-mengajar.

Dengan demikian, diperlukan langkah segera untuk mencari solusi agar program ini dapat direalisasikan tanpa mengganggu kelangsungan pendidikan yang sudah berjalan.

Izzuddin, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Timur, menjelaskan bahwa siswa SD di daerah ini hanya menerima sekitar Rp 800 ribu per tahun untuk biaya pendidikan, sementara siswa SMP mendapatkan Rp 1 juta per tahun. Angka tersebut jauh di bawah kebutuhan ideal, di mana seharusnya setiap siswa SD memperoleh dana sekitar Rp 2 juta per tahun dan siswa SMP sebesar Rp 2,5 juta per tahun.

Dikbud Lombok Timur mencatat bahwa total jumlah siswa dari tingkat SD hingga SMP mencapai lebih dari 150 ribu. Namun, total dana BOS yang diterima hanya sekitar Rp 160 miliar per tahun. Tanpa adanya tambahan anggaran, penggunaan dana BOS untuk mendanai program makan bergizi gratis akan sangat membebani anggaran yang sudah ada.

Meski demikian, Izzuddin tetap optimis bahwa pemerintah pusat telah menyiapkan alokasi anggaran yang cukup untuk mendukung pelaksanaan program ini. Salah satu tantangan utama yang harus dihadapi adalah pengelolaan program di tingkat daerah.

Program makan sehat bergizi gratis dijadwalkan mulai dilaksanakan pada Februari 2025. Izzuddin berharap distribusi makanan dapat dilakukan oleh aparat yang memiliki perangkat hingga tingkat desa, termasuk Babinsa.

“Program makan bergizi gratis ini adalah inisiatif strategis dari pemerintah Prabowo-Gibran. Berdasarkan penelitian, banyak anak di Indonesia yang tidak mendapatkan sarapan bergizi yang memadai, dengan angka di beberapa daerah mencapai lebih dari 75 persen,” ungkap Izzuddin.

Ia menambahkan, "Kami menyambut baik program ini sebagai langkah penting dari pemerintah pusat dalam menciptakan generasi emas Indonesia di tahun 2045."


(win)

DINAS-PETERNAKAN-DAN-KESEHATAM-20250218-194449-0000