Warga Pringgabaya Digemparkan dengan Penemuan Kerangka Manusia Diperkirakan Meninggal 2 Bulan
RNN.com - Warga Kecamatan Pringgabaya dihebohkan dengan penemuan kerangka manusia berjenis kelamin laki-laki di kebunnya, yang diperkirakan telah meninggal dua bulan lalu. Penemuan tersebut terjadi di Dusun Benyer Lauq, Desa Telaga Waru, Kecamatan Pringgabaya, pada Jumat (6/9/2024).
Korban diidentifikasi sebagai Safi'i alias Amaq Sapnin (59), seorang petani, yang berdomisili di Dusun Benyer Lauq, Desa Telaga Waru, Kecamatan Pringgabaya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari aparat Polsek Pringgabaya, Polres Lombok Timur, penemuan kerangka mayat tersebut terjadi pada Jumat, 6 September 2024, sekitar pukul 14.30 WITA, di lahan kebun milik korban di Dusun Benyer Lauq, Desa Telaga Waru (TKP), Kecamatan Pringgabaya.
Pada saat kejadian, Pihirudin (34) dan Mawardi (53) sedang memetik buah nangka di sekitar lokasi. Keduanya kemudian berinisiatif mencari korban ke berugak, karena korban sudah tidak terlihat di rumahnya selama sekitar empat bulan. Di sana, mereka menemukan jenazah korban tergeletak di samping berugak dalam kondisi yang tidak lagi dikenali.
Pihirudin mengenali korban sebagai Safi'i melalui sarung dan pakaian yang dikenakannya. Menurut keterangan saksi, korban diketahui mengidap penyakit yang telah lama dideritanya dan sering bepergian tanpa menetap di satu tempat.
Setelah penemuan ini, Pihirudin melaporkan kejadian tersebut kepada kepala dusun setempat, yang kemudian meneruskan laporan ke pihak berwenang.
Polsek Pringgabaya segera menghubungi tim medis dari Puskesmas Labuhan Lombok untuk penanganan lebih lanjut.
Kapolres Lombok Timur, melalui Kasi Humas Iptu Nikolas Osman, membenarkan kejadian tersebut. Keluarga korban dan masyarakat setempat menjelaskan bahwa korban memiliki riwayat penyakit dan sering bepergian tanpa menetap.
"Korban diperkirakan meninggal dua bulan lalu, terakhir kali terlihat pada Hari Raya Idul Fitri 2024," ujar Nikolas.
Tindakan kepolisian yang telah dilakukan antara lain memeriksa lokasi kejadian, meminta keterangan saksi-saksi, dan membuat laporan untuk diteruskan kepada pimpinan.
"Pihak keluarga menerima kematian korban sebagai musibah akibat penyakit yang sudah lama dideritanya," pungkas Nikolas.