SMPN 1 Sukamulia Berinovasi dengan Kantin Sehat untuk Cegah Risiko Gagal Ginjal pada Anak

Daftar Isi

RNN.com, Lombok Timur – Dalam upaya menjaga kesehatan siswa dari risiko gagal ginjal yang dapat dipicu oleh konsumsi makanan dan minuman tidak sehat, SMPN 1 Sukamulia, Kecamatan Sukamulia, memperkenalkan kantin sehat. Kolaborasi ini melibatkan BBPOM Mataram dan Dinas Kesehatan Lombok Timur, memastikan seluruh makanan dan minuman yang disediakan bebas dari bahan pengawet, pewarna, dan zat aditif berbahaya.

Kepala SMPN 1 Sukamulia, Baiq Hikmah Widiawati, menyatakan bahwa kantin tersebut dikelola langsung oleh guru-guru untuk memastikan keamanannya. "Kami memastikan semua makanan dan minuman aman untuk dikonsumsi," ujar Baiq Hikmah, Selasa (17/9). Ia menambahkan bahwa minuman kemasan yang banyak dijual di pasaran, seperti Ale-Ale dan Monti, tidak tersedia di kantin ini.

Menariknya, meski kantin ini sepenuhnya dikelola sekolah, masyarakat lokal tetap diberi kesempatan untuk menitipkan dagangannya. Namun, mereka harus mematuhi aturan ketat, yakni makanan yang dijual harus bebas pengawet, pemanis berlebihan, dan tidak menggunakan kemasan berstapler. "Setiap makanan yang dititipkan disortir dengan ketat," jelas Baiq.

Kerjasama dengan BBPOM Mataram dan Dinas Kesehatan Lombok Timur semakin memperkuat pengawasan terhadap keamanan pangan. Guru-guru dilatih untuk mendeteksi bahan berbahaya dalam makanan, sementara tes rutin dilakukan setiap bulan untuk memeriksa kualitas makanan yang dijual.

Kepala BBPOM di Mataram, Yosef Dwi Irwan, menjelaskan bahwa SMPN 1 Sukamulia termasuk dalam program Intervensi Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) Aman. Program ini fokus meningkatkan kesadaran tentang keamanan pangan dengan membentuk komunitas sekolah yang terdiri dari berbagai pihak, termasuk guru, komite, siswa, dan pedagang.

Selain itu, dibentuk pula kader keamanan pangan yang bertugas memberikan edukasi dan melakukan penilaian mandiri terhadap keamanan jajanan di lingkungan sekolah. “Dengan adanya komunitas ini, kami berkolaborasi untuk menjaga keamanan dan kualitas jajanan anak sekolah,” kata Yosef.

Yosef menambahkan bahwa keamanan pangan berprinsip pada kebebasan dari cemaran fisik, kimia, dan biologi. Cemaran fisik seperti rambut atau serangga, cemaran kimia dari zat berbahaya seperti boraks, dan cemaran biologi dari bakteri patogen dapat membahayakan kesehatan jika tidak ditangani dengan baik.

Dengan langkah inovatif ini, SMPN 1 Sukamulia berharap mampu memberikan contoh kepada sekolah-sekolah lain dalam menjaga kesehatan siswa melalui konsumsi pangan yang aman dan bergizi.

(Win)