Bawaslu Lotim Ajak Masyarakat Awasi Pilkada Serentak 2024 Lewat Media Sosial

Daftar Isi

 


RNN.com – Lombok Timur NTB - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Lombok Timur menggelar Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Berbasis Media pada Pilkada Serentak 2024 di Erlina Hotel, Selong pada Senin (05/08/2024). Acara ini dihadiri oleh berbagai awak media dari media massa cetak dan daring.

 

Kordiv Hukum dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu, Syamsul Hadi, menjelaskan bahwa dalam pengawasan partisipatif ini, Bawaslu mengutamakan prinsip menghindari keburukan demi kebaikan. "Kami berharap pilkada 2024 berjalan lancar, aman, dan sukses tanpa ada kejadian yang tidak diinginkan," ujarnya.

 

Syamsul, yang akrab disapa Gus Cung, menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam pengawasan Pilkada 2024. "Kami mengundang media karena mereka memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi kepada publik," tambahnya.

 

Kordiv Pencegahan Bawaslu, Jauhari Marjan, mengharapkan dukungan semua pihak dalam mengawasi proses pilkada sesuai dengan perannya masing-masing. Ia menambahkan bahwa banyak kasus yang ditangani Bawaslu berawal dari laporan media. "Peran media sangat penting, karena tanpa media, kerja Bawaslu tidak akan dikenal publik," ungkap Marjan.

 

Pada kesempatan tersebut, Bawaslu Lombok Timur menghadirkan Widianto, seorang jurnalis senior, sebagai narasumber. Widianto menjelaskan bahwa Generasi Z menghabiskan sekitar 7-8 jam sehari di internet, sedangkan Millenial sekitar 6 jam, dan Gen X sekitar 5 jam. "Oleh karena itu, peran media sangat vital dalam sosialisasi dan pengawasan partisipatif," ucap Widianto.

 

Widianto menambahkan bahwa karya jurnalis, baik di media cetak maupun online, membentuk opini publik. "Fungsi media adalah menjembatani penyelenggara dengan publik dalam mensosialisasikan tahapan pemilu," jelasnya. Ia menegaskan bahwa berita yang dipublikasikan melalui media turut berkontribusi dalam pengawasan partisipatif.

 

Dia juga mengingatkan bahwa pemilu ideal adalah yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, dan adil oleh penyelenggara yang berintegritas. Informasi dari media harus diuji akurasi dan objektivitasnya oleh publik melalui berbagai referensi.

 

"Kepercayaan publik pada media sangat tinggi. Oleh karena itu, saya mengajak media untuk menghadirkan pemberitaan yang kondusif dan membangun," tutur Widianto.

 

Acara diakhiri dengan penandatanganan deklarasi oleh semua awak media untuk mencegah berita hoaks dan isu SARA, serta mendukung pilkada damai 2024.

 

(win)