Bawaslu Lombok Timur Gandeng Media untuk Perkuat Pengawasan Partisipatif

Daftar Isi


RNN.com – Lombok Timur NTB - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lombok Timur mengadakan sosialisasi tentang pengawasan partisipatif berbasis media untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bupati/Wakil Bupati dan Gubernur/Wakil Gubernur tahun 2024. Acara ini dihadiri oleh sejumlah jurnalis dari berbagai media di Lombok Timur.

 

Widianto, seorang Wartawan Senior di Lombok Timur, menyampaikan bahwa Generasi Z menghabiskan waktu rata-rata 7-8 jam sehari di internet (93,9 persen), sedangkan Milenial menghabiskan sekitar 6 jam sehari (88,4 persen). Untuk Generasi X, 63,2 persen menggunakan internet hingga 5 jam sehari. Klasifikasi generasi adalah Generasi X (lahir 1965-1980), Generasi Y (lahir 1981-1996), Generasi Z (lahir 1997-2012), dan Generasi Alpha (lahir 2013 ke atas).

 

“Peran media sangat krusial dalam sosialisasi dan sebagai pengawas partisipatif,” ujar Widianto, akrab disapa Bang Widi, dalam materinya pada Senin (05/08/2024).

 

Bang Widi menjelaskan bahwa karya jurnalistik yang disajikan kepada publik, baik melalui media cetak maupun online, secara tidak langsung membentuk opini masyarakat. Oleh karena itu, media berfungsi sebagai jembatan antara penyelenggara pemilu dan publik dalam mensosialisasikan tahapan pemilu.

 

“Pemberitaan pemilu yang kita lakukan turut berperan dalam sosialisasi pemilu,” ujarnya.

 

Dalam tahapan pemilu, media berperan penting dalam menyampaikan informasi yang mungkin tidak dapat diungkapkan langsung oleh masyarakat kepada pihak terkait. Hal ini termasuk dalam pengawasan partisipatif, di mana media menjadi penghubung antara publik dan penyelenggara.

 

Pemilu yang ideal adalah yang berlangsung secara langsung, umum, bebas, dan adil (luber) dengan penyelenggara yang berintegritas, sehingga informasi dapat disaring dan ditindaklanjuti dengan tepat.

 

Oleh karena itu, semua informasi yang disajikan melalui media sosial harus diuji akurasi dan objektivitasnya oleh publik, dengan referensi dari berbagai media yang kredibel.

 

Bang Widi menekankan bahwa tingkat kepercayaan publik terhadap media sangat tinggi. Dia mengajak para awak media untuk menyajikan pemberitaan yang kondusif dan membangun. “Publik cenderung lebih percaya pada berita yang dirilis di berbagai media daripada hanya di platform seperti Facebook,” tuturnya.

 

(win)

DINAS-PETERNAKAN-DAN-KESEHATAM-20250218-194449-0000