Bawaslu Lombok Timur Gandeng Media untuk Pengawasan Partisipatif Pilkada 2024

Daftar Isi

 


Lombok Timur – Dalam persiapan menyongsong Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bupati/Wakil Bupati dan Gubernur/Wakil Gubernur tahun 2024, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lombok Timur menggelar sosialisasi pengawasan partisipatif berbasis media. Acara yang berlangsung pada Senin (05/08/2024) ini, dihadiri oleh sejumlah jurnalis dari berbagai media di Lombok Timur.

Widianto, wartawan senior yang juga bertindak sebagai narasumber, mengungkapkan data menarik: 93,9% Generasi Z menggunakan internet hingga 7-8 jam sehari, sedangkan 88,4% Millennial menghabiskan waktu sekitar 6 jam di dunia maya setiap hari. "Ini menjadikan media masa sebagai sarana efektif untuk menyampaikan informasi pemilu kepada masyarakat luas," ujarnya.

Bang Widi, sapaan akrab Widianto, menekankan bahwa media memiliki peran vital dalam membentuk opini publik. “Sadar atau tidak, karya jurnalistik yang kita suguhkan akan membentuk opini di tengah publik,” jelasnya. Media, menurutnya, menjembatani penyelenggara pemilu dengan masyarakat, sehingga informasi terkait tahapan pemilu dapat tersosialisasi dengan baik.

Pada kesempatan tersebut, Bang Widi juga menekankan bahwa berita pemilu yang disajikan media secara tidak langsung sudah berkontribusi dalam sosialisasi dan pengawasan pemilu. "Masyarakat yang tidak bisa menyampaikan langsung apa yang dialami, bisa memanfaatkan media masa untuk menyampaikan informasi ke pihak terkait," terangnya.

Pemilu yang ideal, menurut Bang Widi, adalah pemilu yang LUBER (Langsung, Umum, Bebas, Rahasia) dan JURDIL (Jujur dan Adil), yang dilakukan oleh penyelenggara yang berintegritas. “Semua informasi yang disuguhkan melalui media sosial harus diuji akurasi dan objektivitasnya oleh publik dengan berbagai referensi media yang disuguhkan para pewarta,” katanya.

Saat ini, tingkat kepercayaan publik terhadap media sangat tinggi. Oleh karena itu, Bang Widi mengajak para jurnalis untuk menghadirkan pemberitaan yang kondusif dan membangun. "Publik masih kurang percaya bila hanya dipublikasi oleh orang di Facebook. Tapi jika sudah rilis di beberapa media, maka publik akan lebih percaya pada akurasi dan objektivitasnya," tegasnya.


Aws - RNN NTB