Atasi Krisis Harga Cabe, Pejabat Provinsi Sumut Belajar Dari Kabupaten Lombok Timur
Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari teknik budidaya cabai yang berhasil diterapkan di Lombok Timur.
Pj. Bupati Lombok Timur, H. Muhammad Juaini Taofik, menyambut rombongan tersebut dengan penuh harapan.
"Kunjungan ini tidak hanya bertujuan untuk berbagi pengetahuan, tetapi juga untuk mempererat hubungan antardaerah dalam rangka meningkatkan produktivitas cabai," ujarnya.
Lombok Timur dikenal sebagai salah satu daerah penyangga cabai nasional, berkat strategi pengembangan dan distribusi yang efektif. Pemerintah kabupaten baru-baru ini menjalin kerjasama dengan Kabupaten Jember untuk memasarkan dan mengolah hasil pertanian, terutama cabai.
Ketua TPID, Wahyu Yuana, mengungkapkan tantangan yang dihadapi di Sumatera Utara, yaitu tingginya harga cabai di daerah tersebut dan semakin sulitnya pengiriman akibat pembatasan yang diberlakukan.
“Kami ingin mempelajari inovasi dan teknik digital farming yang diterapkan di Lombok Timur,” ujarnya.
Selain itu, Deputi Perwakilan Bank Indonesia, Winda Putri Yulistia, mengapresiasi keberhasilan Kelompok Tani Orong Balak. Sebagai champions klaster binaan Bank Indonesia, kelompok ini telah menunjukkan kemampuan mereka dalam mendukung kebutuhan cabai nasional.
Kesuksesan Lombok Timur dalam sektor pertanian ini tidak terlepas dari komitmen dan inovasi yang dilakukan oleh para petani lokal. Kolaborasi dengan berbagai pihak menjadi kunci dari keberhasilan tersebut.
Kunjungan TPID Sumatera Utara ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam mengembangkan sektor pertanian secara berkelanjutan. Melalui pertukaran pengetahuan dan teknologi, tantangan pertanian di era modern dapat diatasi.
Inisiatif semacam ini menunjukkan bahwa kerja sama antardaerah bisa menjadi solusi efektif dalam menghadapi tantangan inflasi dan distribusi pangan di Indonesia. Lombok Timur pun siap berbagi rahasia suksesnya dengan daerah lain.
(win)