Fokus pada Mutu Pembelajaran, Pj Bupati Lombok Timur Minta Sekolah Tak Terpaku Jumlah Murid
RNN.com – Lombok Timur NTB - Penjabat (Pj)
Bupati Lombok Timur (Lotim), HM Juaini Taofik, memberikan tanggapan mengenai
permasalahan zonasi yang menyebabkan ketidakseimbangan dalam penerimaan murid
baru di beberapa sekolah.
Setelah
selesainya Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), ia mengimbau agar sekolah
tidak mempersoalkan jumlah murid yang mendaftar yang sedikit.
Pj Bupati
Juaini menekankan agar sekolah-sekolah fokus pada upaya meningkatkan kualitas
pendidikan dan pembelajaran bagi para siswa.
"Di
berbagai negara, jumlah murid yang banyak tidak selalu mencerminkan kualitas
pendidikan yang baik dan maju," ujar Pj Bupati Juaini pada Rabu (17/07/2024).
Ia meminta
agar sekolah-sekolah yang memiliki sedikit siswa membuktikan bahwa kualitas
pendidikan mereka tetap unggul. Salah satunya dengan meningkatkan prestasi
sekolah.
"Walaupun
siswa kita sedikit, kita harus membuktikan bahwa kualitas pendidikan kita tidak
kalah maju. Kita juga bisa lebih fokus. Mari kita ubah tantangan menjadi
peluang," ucapnya.
Pada PPDB
Tahun Ajaran 2024/2025, sejumlah sekolah di Lombok Timur masih menerima sedikit
siswa baru dibandingkan dengan sekolah lainnya.
Contohnya di
SDN 2 Batuyang, Kecamatan Pringgabaya, yang hanya menerima 13 siswa baru tahun
ini.
Salah satu
penyebabnya adalah kondisi bangunan yang memprihatinkan, di mana gedung kelas
SDN 2 Batuyang belum diperbaiki setelah mengalami kerusakan berat akibat Gempa
Lombok pada tahun 2018 lalu, Pj Bupati Juaini menyampaikan bahwa pihaknya telah
memulai program rehabilitasi untuk sekolah tersebut.
Ia juga
menyebut pihaknya telah menganggarkan rehabilitasi melalui Dana Alokasi Umum
(DAU) sebesar Rp1,7 miliar, Meskipun demikian, ia mengakui bahwa rehabilitasi
terlambat dilakukan karena terlambat menerima laporan. Ditambah lagi, proses
administrasi proyek yang tidak bisa dilakukan secara instan.
"Proses
penggunaan uang pemerintah harus detail. Tidak bisa seperti sulap,"
tutupnya.
Di tempat
terpisah, Kepala Sekolah SDN 2 Batuyang, Zohra, mengungkapkan bahwa para wali
murid masih enggan menyekolahkan anaknya di sana meskipun mengetahui bahwa
sekolah tersebut akan menerima program perbaikan pada Agustus 2024.
"Sekolah
tak kunjung dibangun. Masyarakat masih enggan menyekolahkan anaknya di SDN 2,
walaupun kami sudah sampaikan bahwa sekolah akan dibangun pada bulan
Agustus," tutur Zohra.
(win)