15 Pengurus PMII Lombok Timur Jalani Tes Urine Imbas Ketua Terjerat Narkoba

Daftar Isi

 


RNN.com – Lombok Timur NTB - Terkait kasus narkoba yang menjerat Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Lombok Timur, berinisial ZH, Satresnarkoba Polres Lombok Timur melakukan tes urine kepada 15 pengurus inti organisasi pada Jumat, (12/07/2024).

 

Tes urine ini dilakukan guna mengembangkan kasus yang menjerat ZH. Selain itu, tes ini bertujuan untuk membersihkan nama PMII dari tudingan penyalahgunaan narkotika.

 

Kasat Resnarkoba Polres Lombok Timur, Iptu Muhammad Naufal, mengatakan bahwa dari hasil pemeriksaan terhadap ZH hingga saat ini, tidak ditemukan adanya keterlibatan organisasi dalam kasus tersebut.

 

"Ini dari hasil pemeriksaan, dia (terduga pelaku ZH) masih memberikan keterangan bahwa dia bertindak sendiri," ucap Kasat Naufal.

 

Adapun, lanjut Naufal, tes urine yang dilakukan terhadap para pengurus inti organisasi bertujuan untuk membantu organisasi dalam mengembalikan nama baiknya.

 

PMII Lombok Timur berkomitmen untuk ikut memberantas peredaran narkotika di dalam organisasi dan di wilayah Bumi Patuh Karya.

 

Terkait hasil tes urine, sampai saat ini masih menunggu apakah hasilnya positif atau negatif.

 

"Jika nanti ada yang positif, kita akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut," tuturnya.

 

Di tempat yang sama, Ketua PMII Lombok Timur terpilih yang menggantikan ZH, Herwadi, menegaskan tidak adanya keterlibatan organisasi dalam kasus yang menjerat ZH.

 

Ia berkeyakinan bahwa semua kader PMII Lombok Timur, khususnya para pengurus inti, bersih dari narkoba.

 

"Karena sudah dibuktikan juga dengan tes urine, maka dari itu saya sampaikan kepada teman-teman wartawan, mohon maaf atas kejadian ini," katanya.

 

"Sekali lagi saya tegaskan, ini bukan ulah organisasi kita di PMII, tapi ini adalah ulah salah satu oknum," tegasnya.

 

Ia mengatakan bahwa saat ini semua pengurus cabang yang telah dites urine dinyatakan negatif.

 

Terkait aktivitas ZH selama menjadi bagian dari PMII Lombok Timur, diungkapkannya bahwa ZH tidak pernah menimbulkan kecurigaan bahwa dia terlibat dalam penyebaran narkotika.

 

"Tidak pernah ada kecurigaan, karena memang jarang kami di sekretariat kecuali jika ada rapat atau undangan mendadak baru kami datang," ujarnya.

 

Herwadi kembali menegaskan bahwa PMII Lombok Timur saat ini mendukung penuh pihak kepolisian dalam upaya memberantas peredaran narkoba. Bahkan, dengan tertangkapnya ZH, PMII memastikan tidak akan memberikan pembelaan dan akan membiarkan proses hukum berjalan.

 

"Jika dia bersalah, silakan tangkap dan adili. Kami jamin PMII tidak akan memberikan bantuan hukum apapun," tuturnya.

 

(win)