Tingkatkan Kualitas Hidup Lansia,DP3AKB Lombok Timur Buka Sekolah Lansia

Daftar Isi

 


RNN.com – Lombok Timur NTB - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Lombok Timur (Lotim) telah memulai kembali program Sekolah Lanjut Usia (Lansia). Salah satu sekolah pertama yang kembali beroperasi adalah Sekolah Lansia Sehat Ceria yang terletak di Kecamatan Suralaga.

 

“Hari ini merupakan hari pertama sekolah yang mulai aktif, dengan kegiatan langsung berjalan. Pertemuannya diadakan dua kali sebulan,” tutur Kepala Dinas DP3AKB Lotim, H. Ahmat, saat ditemui di sela-sela kegiatannya pada Selasa (25/06/2024).

 

Materi yang diberikan setiap pertemuan bervariasi, mulai dari kesehatan, keagamaan, olahraga, hingga pelatihan. Sekolah ini bertujuan untuk menjadikan lansia tangguh, sehat, inovatif, mandiri, dan bermartabat.

 

Sebelumnya, setiap kecamatan diharapkan memiliki satu sekolah lansia. Namun, sejauh ini baru satu sekolah yang aktif dan mulai berjalan. Pada tahun 2025 mendatang, semua kecamatan dan desa diharapkan dapat menganggarkan dana untuk keberlangsungan sekolah lansia.

 

“Sebanyak 21 kecamatan telah kami bentuk, namun belum bisa memulai kegiatan karena terkendala anggaran. Oleh karena itu, tidak mungkin beban ini hanya ditanggung oleh kabupaten. Nantinya, dana desa (DD) juga bisa digunakan untuk menganggarkan keberlangsungan sekolah ini,” ujarnya.

 

Setiap enam bulan, siswa lansia ini akan diwisuda dan digantikan oleh lansia-lansia lainnya. Saat ini, jumlah siswa Sekolah Lansia di Kecamatan Suralaga mencapai 40 orang. Ke depannya, 40 siswa ini akan menjadi contoh bagi lansia dan kecamatan lainnya.

 

Siswa lansia juga akan diberikan pelatihan keterampilan sesuai dengan kemampuan masing-masing. Setelah wisuda, para lansia diharapkan dapat menjadi produktif dan mandiri di masa tua, sehingga tidak menjadi beban bagi keluarga dan pemerintah.

 

“Program ini meliputi penyuluhan, keterampilan, kesehatan, keagamaan, dan lain-lain. Tujuan sekolah ini adalah menjadikan lansia kita tangguh, mandiri, dan kreatif,” ujar H. Ahmat.

 

Pada kesempatan yang sama, Ketua Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) Kecamatan Suralaga, Hasbullah, menambahkan bahwa dalam sekolah Lansia ini setidaknya ada 12 materi yang akan diberikan. Materi tersebut meliputi lansia tangguh, pencegahan kepikunan, hipertensi, keagamaan, kreativitas, dan lainnya.

 

“Ada tujuh dimensi yang akan dipelajari. Kami akan bekerja sama dengan sejumlah dinas terkait. Misalnya, untuk masalah kesehatan kami akan mendatangkan Dinas Kesehatan, untuk masalah UMKM kami akan mendatangkan Diskop dan UMKM, begitu juga dengan materi-materi lainnya,” jelas Hasbullah.

 

(win)