Lombok Timur Raih Juara 1 Penilaian Kinerja Penurunan Stunting di NTB Berkat Inovasi dan Kolaborasi

Daftar Isi

 


RNN.com – Lombok Timur NTB - Lombok Timur berhasil meraih juara pertama dalam evaluasi kinerja pelaksanaan 8 aksi konvergensi untuk percepatan penurunan stunting tingkat kabupaten/kota se-Nusa Tenggara Barat, yang berlangsung pada Rabu-Kamis, 5-6 Juni di Mataram.

 

Pj. Bupati Lombok Timur H. Muhammad Juaini Taofik mengungkapkan bahwa salah satu program unggulan mereka adalah Program Ketahanan Pangan, PKK bersama Kesehatan Cegah Stunting di Seribu Hari Kehidupan (Dekapan PKK Canting Srikandi). Program ini melengkapi berbagai inovasi dalam penanggulangan stunting di Lombok Timur.

 

Program tersebut, dijelaskan Pj. Bupati, memastikan bahwa seluruh bantuan untuk penanganan stunting tepat sasaran. Program ini juga memberikan edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan pemahaman dalam upaya pencegahan stunting dari tingkat rumah tangga.

 

Dukungan dari berbagai elemen, termasuk Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Lombok Timur, turut menjadi sorotan Pj. Bupati. Baznas Lotim menyediakan Rp. 300 juta untuk pendampingan dan edukasi sasaran. Dukungan dari Pemerintah Desa melalui dana desa juga signifikan dalam memperkuat kader yang mengedukasi Masyarakat, Pj. Bupati menyatakan kegembiraannya karena edukasi dilakukan oleh berbagai pihak.

 

"Tidak semua harus berupa makanan, pendampingan dan edukasi juga merupakan bagian dari program. Percuma jika kita menyediakan seribu paket tanpa pendampingan dan edukasi, Kita ingin seribu paket benar-benar terkonsumsi oleh keluarga yang berisiko stunting " ujarnya.

 

Pj. Bupati juga menegaskan bahwa semua pihak di Lombok Timur mengambil peran aktif dalam upaya penurunan stunting. Tidak hanya sektor kesehatan seperti Dinas Kesehatan dan DP3AKB, tetapi juga melibatkan Kementerian Agama, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, TNI-Polri, serta 15 OPD lainnya yang pada tahun 2023 memberikan dukungan anggaran untuk penurunan stunting.

 

Panelis dalam penilaian kinerja stunting ini berasal dari berbagai kalangan, termasuk akademisi, yang masing-masing menangani setiap aksi dari delapan aksi konvergensi.

 

(win)