Loket Parkir MXGP Diduga Liar dan Tak Resmi, Sepinya Pengunjung Tak Jadi Alasan

Daftar Isi

 


RNN.com – Mataram NTB - Selain sepi pengunjung, penyelenggaraan ajang motor kros internasional MXGP di Sirkuit Selaparang tahun ini memantik kekecewaan banyak pihak. Mulai dari harga tiket hingga tarif parkir yang dirasakan cukup membebani masyarakat, hingga dibatasinya akses pewarta dalam meliput acara tersebut.

 

Hal tersebut terungkap dalam grup WAGS MXGP Lombok Media yang beranggotakan sekitar 350 orang. Salah satu akun berinisial GN menulis pesannya yang diposting sekitar sejam yang lalu,

 

“Lumayan bayar parkir ini, mbak @Baiq Yulia,” ucapnya sembari menunjukkan contoh karcis khusus sepeda motor.

 

Namun, cuitan pedasnya terkait kebijakan tersebut belum mendapat tanggapan dari para pejabat MXGP. Untuk sepeda motor dikenakan tarif parkir sebesar Rp 5.000, sedangkan mobil dan kendaraan roda tiga dan empat dipatok dengan harga Rp 10.000 hingga Rp 15.000.

 

“Yang jadi pertanyaan, apakah benar masuk ke kas daerah atau ????,” ujarnya.

 

Di sisi lain, karcis parkir tidak distempel resmi oleh Dispenda dan tidak ditemukan logo panitia atau pemerintah dalam karcisnya.

 

Senada dengan itu, Arkam, wartawan JejakInfo, heran dengan panitia yang membatasi ruang gerak pewarta dalam mengambil gambar di pit dan titik-titik strategis lainnya.

 

“Kita tidak bisa sebebas-bebasnya memotret, kebanyakan gambar dikirim namun tidak diperkenankan mengambil langsung,” ujarnya.

 

Menanggapi hal itu, Head Officer MXGP, Baiq Yulia Rahmawati, mengatakan telah berusaha semaksimal mungkin untuk terselenggaranya acara tersebut.

 

“Selamat pagi rekan-rekan media. Untuk media yang belum mendapatkan akses, kami akan memberikan tiket gratis agar bisa mengakses venue MXGP karena tentu saja seluruh jumlah wartawan tidak bisa kami akomodir sepenuhnya. Kami akan segera menginformasikan lokasi pengambilan tiket,” ucapnya.

 

Ia menambahkan agar pewarta tidak khawatir.

 

“Pengambilan tiket sampai jam 2 siang di welcoming office di parkiran dalam Selaparang, bisa masuk tanpa stiker kendaraan,” jelasnya.

 

Ditanya soal link pendaftaran, Baiq Yulia mengatakan telah mengajukan jauh hari sebelumnya, bukan baru kemarin.

 

“Kemarin saya sudah buka pendaftaran karena ada limitasi dari pihak Infront,” tegasnya.

 

Ketika ditanya apa opsi bagi wartawan yang tidak terakomodir, Baiq Yulia dengan cerdas menanggapi,

 

“Saya akomodir di luar media pemerintahan sampai 80 orang, agar teman-teman terakomodir juga. Saya berikan opsi terbaik dengan memberikan tiket. Tahun lalu atau sebelumnya tidak ada opsi pemberian tiket untuk yang tidak lolos, jadi saya rasa ini opsi paling 'wise' yang bisa saya lakukan saat ini,” tuturnya.

 

Masih menurut Yulia, dirinya mengaku sangat relatif dan manusiawi jika ada rekan-rekan yang tidak bisa terakomodir semuanya.

 

“Saya juga sadar tidak semua orang bisa saya turuti kemauannya. Terima kasih. Untuk yang bisa mengambil tiket yang sudah mendaftar formulir media pass, saya anggap itu sah,” ujarnya.

 

(Aws)