DP3AKB Lombok Timur Gelar Rakor Percepatan Penurunan Stunting

Daftar Isi

 


RNN.com – Lombok Timur NTB - DP3AKB Lombok Timur bersama seluruh jajaran OPD lingkup Pemda Lombok Timur melaksanakan Rapat Koordinasi Pembinaan Wilayah Percepatan Penurunan Stunting. Penjabat (PJ) Sekretaris Daerah (Sekda) Lotim, H. Hasni M.Ak, yang juga Ketua Umum Tim Percepatan Penurunan Stunting Lombok Timur, menyampaikan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Lotim telah mengirimkan surat kepada semua petugas DP3AKB di masing-masing kecamatan untuk memastikan target Pemerintah Daerah dapat tercapai, Rabu (12/06/2024).

 

"Kami sudah bersurat kepada semua petugas DP3AKB tingkat kecamatan mengenai percepatan intervensi serentak ini," ujarnya.

 

H. Hasni menambahkan, berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) yang diakui secara nasional, angka stunting di Kabupaten Lombok Timur masih berada di angka 27,6 persen. Artinya, semua pihak yang terlibat dalam upaya percepatan penurunan stunting harus bekerja lebih keras lagi.

 

"Jika kita diminta mencapai angka rata-rata nasional 18 persen, sedangkan saat ini masih 27,6 persen, maka harus ada upaya yang lebih keras," tegasnya.

 

Pemda Lotim berharap intervensi serentak yang telah dibentuk dapat berjalan sesuai jadwal yang telah ditetapkan dan semua pihak dapat bersinergi sehingga target percepatan penurunan angka stunting bisa tercapai. Ia juga meminta semua petugas lapangan di masing-masing wilayah binaan dapat lebih serius menjalin koordinasi dengan pihak desa/kelurahan terkait permasalahan yang ada di lapangan.

 

"Mudah-mudahan intervensi serentak ini bisa dipercepat sehingga apa yang kita harapkan bisa tercapai. Bila perlu, bagi anak-anak yang belum di Posyandu, jemput mereka dan libatkan Danramil dan Polmas yang ada di desa," ujarnya.

 

Terakhir, ia menyampaikan bahwa upaya pemerintah dalam menekan angka stunting terus dilakukan. Terbukti dari perhatian Pemerintah Daerah Kabupaten Lotim terhadap masukan para pemerhati stunting yang turut datang membantu seperti Bappenas, BKKBN, dan UNICEF.

 

H. Hasni melanjutkan, agar harapan Pemerintah Pusat di Tahun Emas 2045 dapat tercapai, anak-anak yang saat ini ditangani dengan baik diharapkan dapat tumbuh sehat dan membanggakan, menjadi pemimpin yang dapat diandalkan dan membawa nama baik Kabupaten Lombok Timur di kancah nasional dan internasional.

 

"Karena angka stunting di Lotim masih tinggi, beberapa waktu lalu ada dari Kemendagri, Bappenas, BKKBN, dan UNICEF yang banyak membantu Lotim. Itu harus kita atensi. Caranya adalah dengan mengoptimalkan intervensi serentak ini, mari kita bangun sinergi dan kolaborasi," tuturnya.

 

Kepala Dinas P3AKB Lotim, H. Ahmat, saat membuka acara menyampaikan bahwa pembentukan dan pembagian wilayah percepatan penurunan stunting dilakukan untuk memaksimalkan pelaporan data dan pelayanan terhadap para bunda asuh dan anak stunting bersama para petugas binaan Posyandu yang ada di masing-masing desa/kelurahan.

 

Menurut H. Ahmat, dibutuhkan koordinasi dan sinergi semua pihak secara berkelanjutan dari proses pembentukan atau pembagian wilayah binaan, pelaksanaan hingga pelaporan intervensi serentak guna mencapai harapan Pemerintah Daerah dalam upaya penurunan angka stunting.

 

"Intinya aktif dalam melakukan pendampingan dan pelaporan, insyaAllah apa yang kita harapkan akan bisa kita sama-sama wujudkan," ungkapnya.

 

Hadir dalam acara tersebut Ketua PKK Lotim, semua kepala dan perwakilan OPD beserta pihak-pihak terkait yang terlibat dalam upaya penurunan stunting.

 

(win)