Tingkatkan Keamanan, Sekolah Dasar Di Sikur Manfaatkan CCTV Pantau Aktivitas Murid Dan Guru
RNN.com – Lombok Timur NTB - Beberapa lembaga
pendidikan di Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur (Lotim) telah menggunakan
teknologi CCTV untuk mengawasi kegiatan belajar mengajar siswa. Tujuannya
adalah untuk meningkatkan rasa keamanan dan kenyamanan selama proses
pembelajaran.
Teknologi
analisis video dari sistem keamanan CCTV ini telah terbukti efektif dalam
mencegah dan menangani tindak kejahatan seperti intimidasi (bullying),
pelecehan seksual, dan penyerangan di sekolah, serta pencurian.
Meskipun
potensi tindak kejahatan di lingkungan sekolah dapat diminimalkan, namun
demikian, potensi kejahatan di luar jam belajar, seperti pencurian, tetap
menjadi perhatian. Keberadaan kamera CCTV ini tidak hanya memberikan keamanan
di lingkungan sekolah, tetapi juga membantu aparat berwenang dalam
mengidentifikasi dan menangkap pelaku kejahatan jika kejadian terjadi di dalam
lingkungan sekolah.
Menurut
laman resmi kemdikbu.go.id, fasilitas ini merupakan bagian dari sistem
informasi yang mendukung pengelolaan data penanganan kekerasan di satuan
pendidikan, sejalan dengan himbauan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Lalu Ayunan,
Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Montong Baan, Kecamatan Sikur, dalam
wawancara dengan media, menyampaikan manfaat dari keberadaan kamera CCTV di
lingkungan sekolahnya. Menurutnya, rekaman dari kamera CCTV dapat dijadikan
sebagai bukti dalam penanganan kasus-kasus, seperti contohnya kasus baru-baru
ini yang melibatkan siswa dalam insiden tawuran antar sekolah.
Setelah
memeriksa rekaman dari kamera CCTV, Lalu Ayunan mengakui bahwa ia dapat
mengidentifikasi sejumlah siswa yang terlibat dalam kasus tersebut. Sebelumnya,
ketika diinterogasi oleh para guru, tidak ada yang mengaku terlibat.
Ayunan juga
mengakui bahwa kasus pemalakan antar siswa sering terjadi di lingkungan
sekolah, tetapi dengan adanya kamera CCTV, kasus-kasus tersebut dapat diatasi.
"Kami mengumpulkan siswa yang terlibat dalam insiden tawuran dengan
sekolah tetangga, namun awalnya tidak ada yang mengaku. Setelah kami
menunjukkan rekaman CCTV, baru mereka mengaku. Hal yang sama juga terjadi dalam
kasus pemalakan," ujar Ayunan pada Rabu, 17 April 2024.
Selain itu,
tindak pidana pencurian juga pernah terjadi di SDN 1 Jeruk Manis, di kecamatan
yang sama. Sahmi, Kepala Sekolah SDN 1 Jeruk Manis, mengungkapkan bahwa
pencurian tersebut terjadi pada malam hari.
"Leptop
para guru hilang diambil maling. Meja guru itu berantakan, dan hanya tertinggal
parang si maling," tuturnya.
Berangkat
dari pengalaman tersebut, Lalu Ayunan dan Sahmi berinisiatif untuk memasang
kamera CCTV sebagai bagian dari kesepakatan bersama demi meningkatkan keamanan
dan kenyamanan di lingkungan sekolah.
Selain
berperan dalam mencegah kasus pencurian, kamera CCTV juga dimanfaatkan oleh
Sahmi untuk memantau kedisiplinan para guru dan peserta didik selama proses
pembelajaran berlangsung.
"Kamera
CCTV sangat bermanfaat bagi kami. Ini membantu dalam mengawasi guru dan siswa,
terutama dalam mendeteksi tindak kekerasan," ujarnya.
Yulian Ugi
Listianto, Sekretaris Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) di
Lingkungan Satuan Pendidikan Kabupaten Lotim, menyampaikan apresiasi terhadap
inisiatif sekolah yang telah memasang kamera CCTV.
"Langkah
ini sangat membantu kerja Tim TPPK dalam mencegah terjadinya kekerasan di
satuan pendidikan," ucap Ugi, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lotim.
Ugi juga
menekankan bahwa penggunaan kamera CCTV tidak hanya membantu dalam mengawasi
keamanan fisik, tetapi juga dalam pengawasan penerapan Wawasan Kebinekaan
Global. Dia berharap dengan adanya teknologi ini, sekolah dapat menjadi
lingkungan yang bebas dari bullying, intoleransi, kekerasan, dan pelecehan.
(win)