Polres Loteng Selidiki Oknum Penyelewengan Bansos Desa Pandan Indah Dan Desa Barabali
RNN.com – Lombok Tengah NTB - Polres Lombok Tengah tengah
menangani kasus dugaan Tindak Pidana Korupsi terkait penyaluran beras bantuan
cadangan pemerintah tahun 2024 di Desa Pandan Indah dan Desa Barabali.
"Dalam proses penyelidikan ini, kami tengah memeriksa
semua pihak yang terlibat dalam kasus ini di Desa Pandan Indah maupun Desa
Barabali," ungkap Kapolres Loteng, AKBP Iwan Hidayat, SIK dalam sebuah
konferensi pers di Praya, pada Jumat (19/04/2024).
Iwan menyampaikan bahwa kasus ini terkuak setelah menerima
laporan dari masyarakat, yang kemudian ditindaklanjuti oleh Unit Tipidkor
Satuan Reserse Kriminal Polres Lombok Tengah.
Dari hasil penyelidikan, Polres Lombok Tengah berhasil
mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk beras bantuan cadangan pemerintah
dan dokumen terkait. Para pihak yang terlibat dalam kasus ini telah dipanggil
untuk dimintai keterangan.
Iwan menjelaskan bahwa di Desa Pandan Indah, pihaknya
berhasil mengamankan 89 karung berisi beras dan 391 karung beras kosong.
"Data penerima bantuan pemerintah di Desa Pandan Indah, yang sebelumnya
tercatat 1.497, diubah menjadi 923 penerima. Artinya, sekitar 500 penerima
bantuan tidak mendapatkan beras sesuai yang seharusnya," ucapnya.
Sementara di Desa Barabali, Polres berhasil menyita 303
karung beras dan 96 karung kosong, bersama dengan kwitansi pembayaran beras
senilai Rp. 35.400.000.
"Di Desa Barabali, sebanyak 403 data penerima bantuan
pemerintah (PBP) telah dimanipulasi," ujarnya.
Iwan menegaskan bahwa kasus penyelewengan bantuan sosial
pemerintah akan ditindaklanjuti sesuai dengan undang-undang Tipidkor untuk
kedua desa tersebut.
"Tidak akan ada pihak yang terlibat dalam kasus ini yang
luput dari hukuman. Semua akan kami proses sesuai dengan hukum yang berlaku,
mulai dari perencanaannya, pelaksanaannya, hingga koordinatornya,"
tegasnya.
Iwan juga mengajak masyarakat untuk ikut mengawasi dan
mengawal perkembangan kasus ini, sehingga informasi yang beredar bisa terbuka
dan tidak terjadi miskomunikasi di masyarakat.
"Kami mengharapkan partisipasi aktif dari masyarakat
untuk melaporkan kepada kami jika ada indikasi serupa di Desa lain," tuturnya.
(win)