Mantan Bupati Lotim Berhasil Raih Gelar Doktor Pendidikan Agama Islam Di Usia Senja

Daftar Isi

 

RNN.com – Mataram NTB - Mantan Bupati sebelumnya dari Lombok Timur (Lotim), Mohammad Sukiman Azmy, telah menghadiri Ujian Terbuka Disertasi/Promosi Doktor pagi ini. Acara ini diadakan di Program Studi Doktor Pendidikan Agama Islam, Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram pada hari Rabu, (17/04/2024).

 

Sidang promosi gelar doktor berlangsung dari pukul 09.00 hingga 11.00 WITA di Aula Pascasarjana UIN Mataram Kampus 1, yang terletak di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

 

Dalam jalannya ujian disertasi, Prof. Dr. H. Masnun, M.Ag. memimpin sebagai Ketua Sidang (KS), sementara Prof. Dr. H. Adi Fadli, M.Ag. bertugas sebagai Sekretaris Sidang (SS).

 

Dalam ujian tersebut, Mohammad Sukiman Azmy diuji oleh beberapa Profesor. Di antaranya, Penguji Utama 1 (PU-1) adalah Prof. Dr. H. Abdul Ghofur, M.Ag., PU-2 adalah Prof. Dr. Suprapto, M.Ag., PU-3 adalah Prof. Dr. Hj. Warni Djuwita, M.Pd., dan PU-4 adalah Prof. Dr. H. S. Ali Jadid Al Idrus, M.Pd.

 

Selama proses penyusunan disertasi hingga ujian dalam Sidang Promosi Doktor, Mohammad Sukiman Azmy didampingi oleh beberapa akademisi terkemuka. Prof. Dr. H. Fahrurrozi, M.A. bertindak sebagai Promotor, sementara Prof. Dr. Moh. Iwan Fitriani, M.Pd. berperan sebagai Co-Promotor 1, dan Dr. Muhammad Thohri, M.Pd. sebagai Co-Promotor 2.

 

Ujian disertasi atau sidang promosi gelar doktor yang dipimpin oleh Rektor UIN Mataram, Prof. Dr. H. Masnun, M.Ag., berlangsung dengan lancar dan sukses.

 

Disertasi yang diujiankan pagi tadi oleh Mohammad Sukiman Azmy berjudul "Epistemologi Pendidikan Pluralis dalam Perspektif TGH. Abdul Mannan: Konsep, Implementasi, dan Implikasinya bagi Pendidikan Islam di Lombok Timur."

 

Diketahui, fokus penelitian dalam disertasi mantan Bupati Lotim ini adalah pada salah satu tokoh kharismatik di wilayah Lombok Timur, yaitu TGH. Abdul Mannan.

 

Sebagai seorang 'Ulama pada masanya, TGH. Abdul Mannan memiliki beragam mutiara pemikiran dalam bidang Pendidikan Islam, terutama dalam konteks pendidikan pluralis.

 

TGH. Abdul Mannan merupakan tokoh lokal yang memiliki wawasan yang mencakup skala global dalam dunia Islam. Meskipun tidak pernah mengenyam pendidikan di Timur Tengah seperti kebanyakan, namun pemikiran dan kontribusinya terhadap pemahaman Islam memiliki relevansi dan pengaruh yang signifikan.

 

Tuan Guru yang berasal dari Lombok, namun konsep keilmuannya mampu diimplementasikan oleh anak keturunannya, telah berdampak pada munculnya beragam tipologi atau varian Pendidikan Islam di Lombok Timur.

 

Adapun varian yang dimaksud terbagi menjadi tiga bentuk, yaitu varian pendidikan yang berasaskan ahlus sunnah wal jama’ah, salafi-wahabi, dan manhaj salaf. Ketiga varian tersebut kemudian bermuara pada tiga anaknya.

 

Temuan dari penelitian yang dilakukan oleh Mohammad Sukiman Azmy, berdasarkan data hasil penelitian, menunjukkan bahwa TGH. Abdul Mannan merupakan seorang tokoh yang sangat menghargai kemajemukan atau perbedaan (pluralisme).

 

Konsep pendidikan pluralis dari TGH. Abdul Mannan tercermin melalui perbedaan yang muncul di antara anak-anaknya yang menganut jamaah yang berbeda.

 

Nilai-nilai pendidikan pluralis mampu diimplementasikan oleh generasi penerusnya, terutama dalam bidang pendidikan Islam dan lembaganya. Hal ini berdampak pada munculnya varian pendidikan Islam di Kabupaten Lombok Timur yang mencerminkan inklusivitas, toleransi, dan penghargaan terhadap keberagaman.

 

Namun, meskipun terdapat perbedaan di dalam keluarganya, hal tersebut tidak pernah menimbulkan konflik di antara mereka.

 

(Aws)