Kinerja Pj Bupati Selama Triwulan Ke-II Pukau Kemendagri, Lombok Timur Raih Prestasi Gemilang
RNN.com – Lombok Timur - Evaluasi Tim dari
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyatakan kepuasannya terhadap kinerja
Penjabat (Pj) Bupati Lombok Timur, HM Juaini Taofik, selama masa
kepemimpinannya hingga akhir Triwulan II ini.
Kemendagri
mengungkapkan hal tersebut dalam rangkaian evaluasi kinerja para penjabat
kepala daerah. Acara tersebut dilangsungkan di Lantai 8 Inspektorat Jenderal
Kemendagri pada hari Rabu, (24/04/2024).
Salah satu
prestasi yang diapresiasi dari Pj Bupati Juaini Taofik adalah upayanya dalam
meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Lombok Timur menjadi 70,65.
Pada
kesempatan tersebut, Pj Bupati Juaini menegaskan bahwa keberhasilan peningkatan
IPM tidak terlepas dari fokus utama pada bidang pendidikan dan kesehatan.
"Di
bidang pendidikan misalnya Harapan Lama Sekolah (HLS) Kabupaten Lombok Timur
tahun 2023 adalah 14,06. Angka tersebut diatas HLS provinsi NTB yaitu 13,97
tahun dan capaian nasional sebesar 13,15. Demikian pula dengan umur harapan
hidup (UHH) yaitu 71,72," ucap Pj Bupati.
Dalam
penjelasannya lebih lanjut, ia menyatakan bahwa kebijakan Pemerintah Daerah
(Pemda) untuk mendukung pemeliharaan dan pelayanan kesehatan masyarakat melalui
pencapaian cakupan kesehatan semesta (universal health coverage) juga mendapat
penghargaan. Setelah mencapai lebih dari 95 persen pada akhir 2023, pada awal
tahun 2024 Lombok Timur berhasil mencapai cakupan kesehatan semesta sebesar 98
persen. Pemda mengalokasikan dana sebesar lebih dari Rp73 miliar pada tahun
2024, mengalami peningkatan hampir Rp34 miliar dibandingkan tahun sebelumnya.
Keberhasilan
lain yang mendapat apresiasi adalah pengendalian inflasi di daerah. Lombok
Timur bahkan belum perlu menggunakan belanja tidak terduga (BTT) karena indeks
perubahan harga (IPH) masih terkendali melalui kerja sama dengan berbagai
pihak, mulai dari BULOG, Champion Cabai, dan pihak lainnya.
Pj Bupati
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, termasuk eselon dua, eselon tiga,
dan seluruh staf yang telah berkontribusi dalam mencapai prestasi tersebut.
“Terima
kasih kepada rekan-rekan. Ini bukan sukses personil, ini team work yang baik,
dari tataran staf yang langsung bekerja, eselon 3 yang mengawasi, dan para
eselon 2 yang memimpin. Saya lead sebagai aggregator saja,” ujarnya.
Dalam kata
penutupnya, Pj Bupati menyatakan komitmennya untuk melaksanakan semua saran dan
masukan yang disampaikan oleh tim evaluator.
Ia mengakui
bahwa masih ada sejumlah pekerjaan rumah yang belum dikerjakan atau yang sudah
dikerjakan namun belum disampaikan.
Oleh karena
itu, Penjabat Bupati berkomitmen untuk memperbaiki dan terus meningkatkan
kinerja guna mempercepat pelaksanaan tugas yang dipercayakan kepadanya. Ia juga
menyebut peningkatan standar dalam setiap aspek sebagai dorongan untuk terus
meningkatkan kinerja.
Meskipun
merasa puas, beberapa isu masih membutuhkan perhatian, termasuk penataan tenaga
honorer yang jumlahnya mencapai lebih dari sembilan ribu orang.
Untuk
mengatasi hal tersebut, diperlukan langkah-langkah konkret yang harus
dirumuskan agar masalah tenaga honorer dapat diselesaikan sesuai dengan waktu
yang telah ditetapkan.
Diketahui
bahwa jumlah yang cukup besar dari tenaga honorer menjadi tantangan yang tidak
mudah untuk diatasi. Isu lain yang juga harus diperhatikan adalah penurunan
angka stunting di sektor kesehatan dan evaluasi kepuasan pelayanan publik di
pusat layanan kesehatan.
Selain itu,
masukan dari tim evaluator juga menyoroti penanganan inflasi dan peningkatan
transaksi non-tunai, termasuk peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) secara
daring.
Tim
evaluator meminta tindak lanjut dari hasil evaluasi ini dapat dilihat pada
laporan kinerja triwulan berikutnya. Evaluasi kinerja Penjabat Bupati dilakukan
setiap tiga bulan dan berlaku untuk seluruh kepala daerah yang menjabat.
(win)