Pemkab Lombok Timur Targetkan Proyek SPAM Sembalun Selesai April Mendatang
RNN.com – Lombok Timur NTB - Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Lombok Timur menargetkan penyelesaian proyek
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kecamatan Sembalun pada bulan April
mendatang.
Pembangunan fisik proyek yang didanai oleh Bank Dunia (World
Bank) saat ini telah selesai, dan proses selanjutnya akan melibatkan serah
terima kepada pemerintah Desa Sembalun untuk pengelolaan lebih lanjut, Sampai
saat ini, proyek SPAM Sembalun sudah menelan anggaran hingga Rp40 miliar.
“Kemarin di bulan Februari sudah dilakukan penambahan
pembangunan fisik dengan nilai Rp3 Miliar. Jadi total anggarannya kurang lebih
Rp40 miliar," ucap Kepala Dinas PUPR Lombok Timur, Achmad Dewanto Hadi,
Jumat (22/03/2024).
Dewanto menyatakan bahwa pengerjaan proyek SPAM Sembalun
cukup menantang karena medannya yang terjal, terutama pada tahap pemasangan
jaringan distribusi air.
Selain itu, mata air Selojar yang digunakan untuk memasok air
ke SPAM berada pada ketinggian 1.200 meter, dan kemudian air tersebut
didistribusikan ke reservoar yang berada pada ketinggian 800 meter.
Dibandingkan dengan SPAM Pantai Selatan yang relatif lebih
mudah, pengerjaan SPAM Sembalun jauh lebih sulit. Medan di SPAM Pantai Selatan
cenderung datar, khususnya untuk pemasangan jaringan distribusi air. Sementara
itu, di Sembalun, jaringan distribusi air harus menembus pegunungan dan diikat
pada batuan, menjadikannya sebuah tantangan yang lebih besar.
“Medan di Sembalun sangat terjal karena lokasinya berada di
punggung gunung. Jaringan distribusi itu harus diikat menggunakan kawat di
bebatuan yang ada di gunung. Itu memang menjadi kendala,” ungkapnya.
SPAM tersebut diperkirakan akan memenuhi kebutuhan air bagi
semua desa di Kecamatan Sembalun, kecuali Desa Sembalun Bumbung yang sudah
memiliki sumber air sendiri. Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan bahwa
sambungan air dari SPAM ini akan juga mencakup Desa Sembalun Bumbung di masa
mendatang.
SPAM tersebut nantinya tidak akan dikelola oleh PDAM,
melainkan oleh Pamdesma atau lembaga pemasyarakatan pengelola jaringan air
minum dengan rencana bisnis yang mirip dengan PDAM. Hal ini memperhitungkan
bahwa air yang disediakan tidak bersifat gratis.
“Sejak awal Pamdesma ini juga sudah dilegitimasi oleh Bank
Dunia sebagai pengelolanya jadi bukan dikelola oleh PDAM,” ujarnya.
Sementara itu, Pj Bupati Lotim, H. M. Juaini Taofik,
menambahkan bahwa pembangunan SPAM di Kecamatan Sembalun saat ini telah
mencapai sekitar 70 persen. Pembangunan proyek tersebut tidak mengalami kendala
yang signifikan, namun terdapat kesulitan dalam pemasangan pipa di medan
pegunungan yang terjal.
“Kami sangat berterima kasih kepada masyarakat yang ikut
membantu. Sehingga kendala itu bisa diatasi berkat puluhan masyarakat sekitar
yang turun langsung membantu memasang pipa,” tuturnya.
Pj Bupati menyebut bahwa bantuan dari masyarakat datang dari
kesadaran mereka akan pentingnya keberadaan SPAM untuk memenuhi kebutuhan akan
air bersih bagi masyarakat Sembalun. SPAM ini diperkirakan akan mencakup
sebanyak 1.000 sambungan rumah ke masyarakat Sembalun.
(win)