Berhasil Kendalikan Inflasi, Lotim Capai Target “Rendah Dan Stabil”

Daftar Isi

 


RNN.com – Lombok Timur NTB - Pengendalian inflasi diperlukan untuk mencapai target inflasi yang "rendah dan stabil". Sasaran atau target inflasi yang diklasifikasikan sebagai "rendah dan stabil" pada tahun 2024 adalah sebesar 2,5 persen dengan deviasi plus atau minus 1 persen. Dengan kata lain, sasaran atau target inflasi "rendah dan stabil" pada tahun 2024 berkisar antara 1,5 persen (terendah) hingga 3,5 persen (tertinggi). Sasaran atau target inflasi ini ditetapkan oleh Kementerian Dalam Negeri (2022) dalam Peta Jalan Pengendalian Inflasi Daerah 2022-2024.

 

Inflasi aktual di Lombok Timur berdasarkan data BPS NTB (2024) pada bulan Januari 2024 mencapai 2,71 persen "year-on-year" (yoy) atau berada pada kisaran 1,5 persen hingga 3,5 persen, sehingga sesuai dengan sasaran atau target. Dengan kata lain, inflasi di Lombok Timur pada Januari 2024 tergolong "rendah dan stabil". Namun, persoalannya adalah bagaimana dengan inflasi Lombok Timur pada bulan Februari 2024, apakah masih tetap "rendah dan stabil".

 

Metode yang digunakan dalam perhitungan inflasi adalah Indeks Harga Konsumen (IHK). IHK merupakan suatu indeks yang mencerminkan rata-rata perubahan harga dari sekelompok barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga dalam suatu periode waktu tertentu. Perubahan IHK mengindikasikan tingkat kenaikan harga barang dan jasa dalam periode tersebut, apakah mengalami kenaikan (inflasi) atau penurunan (deflasi). IHK yang digunakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) telah disesuaikan berdasarkan klasifikasi internasional yaitu "Classification of Individual Consumption According to Purpose" (COICOP), yang mencakup 11 kelompok pengeluaran.

 

Berdasarkan data BPS NTB (2024), kelompok pengeluaran yang memberikan kontribusi terbesar terhadap inflasi di NTB pada bulan Februari 2024 adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau, dengan kontribusi sebesar 2,20 persen. Dalam kelompok ini, komoditas yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi antara lain beras, cabai merah, telur ayam ras, daging ayam ras, dan lain-lain. Inflasi dalam kelompok makanan, minuman, dan tembakau ini terkait dengan inflasi "volatile food". Istilah "volatile" digunakan karena inflasi dari "volatile food" sangat dipengaruhi oleh faktor musim dan iklim/cuaca seperti El-Nino. Volatilitas tersebut ditandai dengan harga komoditas yang rendah saat musim panen dan cenderung melonjak tinggi di luar musim panen, terutama saat terjadi El-Nino.

 

Inflasi di Lombok Timur pada bulan Februari 2024 tidak hanya dipengaruhi oleh inflasi "volatile food", tetapi juga oleh "ekspektasi inflasi" yang meningkat menjelang datangnya bulan puasa Ramadhan pada Maret 2024. Oleh karena itu, dapat dimengerti jika inflasi aktual di Lombok Timur, berdasarkan data BPS NTB (2024), mengalami kenaikan dari 2,71 persen (yoy) pada bulan Januari 2024 menjadi 2,78 persen (yoy) pada Februari 2024. Namun, inflasi aktual di Lombok Timur pada bulan Februari 2024 sebesar 2,78 persen (yoy) masih berada dalam kisaran 1,5 persen hingga 3,5 persen, atau sesuai dengan sasaran atau target yang ditetapkan. Dengan demikian, inflasi di Lombok Timur pada Februari 2024 masih dapat dianggap "rendah dan stabil".

 

Dari sisi kebijakan publik, ini menggambarkan bahwa Penjabat (Pi.) Bupati Lombok Timur Drs.H.M.Juaini Taofik, M.AP telah berhasil mengendalikan inflasi, sehingga inflasi di Lombok Timur tetap “rendah dan stabil”. Dalam pengendalian inflasi ini”,  Pj. Bupati Lombok Timur, Drs.H.M.Juaini Taofik, M.AP telah memiliki langkah strategis yakni sebuah gerakan yang disebut “Silaturahmi untuk Lombok Timur Berkemajuan” disingkat SULTan.

 

Melalui gerakan ini, setiap hari Jum’at Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Lombok Timur bergerak ke pasar untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang berkaitan dengan inflasi seperti keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif. Dalam pada itu, SULTan merupakan implementasi dari 7 (tujuh) nilai inti ASN yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonisasi, Loyal, Adaptif, Kolaboratif disingkat “BerAKHLAK” dan pelayanan prima (“excellent service”) 4K yang merupakan singkatan dari Kecepatan, Ketepatan, Keramahan, Kenyamanan.

 

(win)

 

 

DINAS-PETERNAKAN-DAN-KESEHATAM