Langkah Tegas NTB Stok Beras Cadangan Dikeluarkan untuk Menekan Harga Pasar Jelang Puasa
RNN.com - Mataram - 27 Februari 2024 - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengambil langkah tegas menghadapi lonjakan harga beras menjelang bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah. Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Pemerintah Provinsi NTB, Fathul Gani, mengumumkan keputusan Pemprov NTB untuk mengeluarkan stok beras cadangan guna menekan harga beras di pasaran.
"Langkah kongkret kita bagaimana stok beras cadangan kita keluarkan melalui operasi-operasi pasar dan gerakan pasar murah," kata Gani di Mataram.
Pemerintah Provinsi juga menerapkan pembatasan pengiriman gabah kering giling keluar daerah sebagai salah satu upaya pengendalian. Dengan stok cadangan mencapai 53 ton, Pemprov NTB optimis dapat mengantisipasi persediaan beras hingga Lebaran.
Meski demikian, Pemprov NTB belum memutuskan untuk mengimpor beras. Fathul Gani menyatakan bahwa hal tersebut baru akan dipertimbangkan jika stok dalam daerah mengalami kekurangan.
Guna menanggulangi kekhawatiran masyarakat akan kelangkaan beras, Pemprov NTB menggelar operasi pasar murah secara masif. Penjabat Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi, telah menginstruksikan pelaksanaan pasar murah di setiap kabupaten dan kota.
"Harga beras melambung tinggi dipengaruhi faktor kondisi alam dan permintaan yang meningkat jelang Pemilihan Umum 2024," jelas Gita. Operasi pasar murah diharapkan dapat membantu masyarakat mendapatkan beras dengan harga stabil sesuai Standar Pasokan Harga Pasar.
Pemprov NTB juga telah melibatkan semua organisasi perangkat daerah (OPD) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk menangani lonjakan harga beras yang signifikan. Harga beras di pasar NTB saat ini mencapai level tinggi, dengan harga antara Rp14.500 hingga Rp19.000 per kilogram.
(Aws)