Guncang Sekolah Siswa SMAN 1 Keruak Lotim Mogok Belajar, Desak Kepala Sekolah Diberhentikan
RNN.com - Lombok Timur - Aksi mogok belajar menciptakan badai kontroversi di SMAN 1 Keruak, Kabupaten Lombok Timur, ketika para siswa memutuskan untuk bersuara menentang dugaan korupsi dana sekolah yang melibatkan kepala sekolah. Pada Selasa (06/02), koridor sekolah menjadi saksi bisu ketika murid-murid dengan tekad bulat mengecam tindakan kepala sekolah dan meminta pengunduran dirinya.
Informasi terkait dugaan korupsi ini muncul ketika Kepala Sekolah SMA I Keruak, G. Marianom, diduga terlibat dan sudah menjalani pemeriksaan di Polres Lombok Timur. Dalam suasana tegang, seorang sumber mengungkapkan bahwa kepala sekolah diminta untuk diberhentikan sebagai langkah preventif terhadap tindak korupsi yang diduga terjadi.
"Kepala sekolah diminta diberhentikan, karena diduga melakukan korupsi uang sekolah," ucap sumber yang menjadi juru bicara para siswa dalam aksi mogok belajar tersebut.
Dalam upaya menanggapi kekhawatiran para siswa, aparat penegak hukum dan komite sekolah terlibat dalam rapat darurat di sekolah. Namun, sementara para siswa bersikeras pada tuntutannya, Kepala Sekolah G. Marianom, tanpa membantah adanya mogok belajar, berusaha menenangkan situasi dengan mengimbau agar para siswa tidak terpengaruh oleh informasi di luar sekolah.
Sementara itu, pemanggilan kepolisian terhadap G. Marianom dijelaskan sebagai bagian dari klarifikasi terkait laporan yang berkembang. Kepala Sekolah menegaskan bahwa dugaan korupsi telah diklarifikasi oleh penyidik Polres, sambil menantang bahwa tidak ada bukti yang mendukung tudingan tersebut.
Dalam tengah kisruh ini, siswa SMAN 1 Keruak terus bersikeras pada tuntutan mereka, mengancam untuk melanjutkan aksi serupa jika tindakan tidak diambil terhadap kepala sekolah terkait dugaan korupsi. Suasana sekolah yang seharusnya penuh dengan semangat belajar kini terguncang oleh gelombang protes dan ketidakpuasan, menciptakan babak baru dalam dinamika pendidikan di daerah tersebut.
(Aws)